Sabtu, 12 Mei 2012

BERBICARA DENGAN HATI


Kadang banyak orang merasa kesepian ketika ditinggal oleh orang tua, saudara dan teman-temannya, kesepian karena merasa tidak ada yang menemani bahkan apa pun yang ia miliki (TV, HP) tidak mampu diajak bicara apalagi menghibur dirinya. Semua menjadi sepi, senyap..dunia seperti kehilangan keindahan, hanya menemukan kegersangan. Apalagi di tengah malam yang sepi, kegalauan dan kegelisahan menjadi temannya....tak pernah ada solusi.
                Saya jadi teringan hadis Nabi “istafti qalbak”, mintalah fatwa pada hatimu, ini sebuah pesan yang luar bisa, yang mampu membongkar kebekuan, kesepian, bahkan kegelisahan.  pesan  yang sering dilupakan ini, akan menjadi jawaban dari sebuah kesepian, kegelisahan dan keputusasaan.
seseorang  yang selalu ingat pesan tadi tadi, tidak akan pernah merasa kesepian. Dan ia merasa bahwa ada sesuatu  yang paling akrab dalam dirinya, menamani dalam setiap gerak, bahkan lebih dekat dan lebih setia dari yang lainnya, yaitu hati.


Hati bisa diajak untuk berdialog, juga bisa dimintai pendapat, kalau kita pesan teks di atas, ia lebih bisa memberikan solusi, bahkan dari orang-orang yang berada disisi kita, pertanyaannya? Hati yang bagaiman ayang mempu memberikan solusi....adalah hati yang terasah hnuraninya, ada hati gelap, bening, bersih...mungkin hati gelap inilah yang tidak mampu menjadi teman, bahkan tidak bisa untuk dijadikan dialog.
Hati menjadi teman yang paling indah untuk diajak berbincang, guyon bahkan dimintai fatwa. Ia tidak akan berbohong, tetapi selalu bisa kita bohongi. Kalau ini, mah...banyak sekali yang melakukan. Kalau semua orang mampu berbicara dengan hatinya, kemudian berbicara kepada orang lain dengan isi hatinya, pasti diterima, karena hati adalah gambarang yang luar biasa, maka ada istilah “berbicara dari hati kehati”, pasti maqbul. Tidak akan pernah mengingkari, dan pasti merasuk...memgapa?..karena hati yang jernih adalah kebenaran itu sendiri...! Di sini hati menjadi tempat bertanya bagi kita kala harus memutuskan sesuatu. Selain merupakan sumber cahaya batiniah, inspirasi, kreativitas, dan belas kasih,[ Syekh Ragip] hati juga bisa mengetahui apa yang diingkari oleh pengetahuan rasional. [Kabir Helminski].
                Kalau ada yang merasa kesepian, berbicaralah dengan hatinya : dijamin ramai........., kalau ingin berbicara dan tidak mendapatkan teman....berbicaralah dengan hatinya....! kalau mau bertanya..bertanyalah pada hatinya....insyallah jawabannya terbaik......!

Kata Imam Al-Ghazali : pancaindra manusia bagaikan lima pintu yang terbuka menghadap ke dunia luar. Tetapi, yang lebih menakjubkan lagi, hatinya memiliki jendela yang terbuka ke arah dunia ruh yang tak kasatmata; kadang-kadang bisa ia dapatkan isyarat tentang masa depan. Hatinya ibarat cermin yang memantulkan segala sesuatu yang tergambar di lawh al-mahfûzh .

1 komentar: