Minggu, 08 April 2012

MEMBINGKAI DUNIA



Menelusuri jejak sajak
Ilmu dan agama selalu beranjak
Merekam mentari yang tak lelah bergerak

Dunia carut, bukan hanya urusan perut
Ia, terlempar dalam kekumuhan hati dan pikiran
Ideologi menjadi berhala, agama menjadi mutiara
Terbingkai dalam etalase, perpajangan
Cinta menjadi bincang, moral semakin pincang
Karena nafsu menjadi Tuhan

Kabut-kabut datang, angin membelai tuk pergi
Rembulan tenggelam dengan senyum, fajar bertandang
Gelombang berayuh silih berganti, bersujud menemukan dermaga
Dunia kan kembali terpancar
Kalau manusia mengukir ego yang terbakar
Menuju satu titik kehampaan diri, di layar Tuhan

Malang, 8 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar