oleh Halimi Zuhdy
Menulislah…tidak harus mengenal karakter, model, jenis dan lain-lannya…tulis saja apa yang ada dalam pikiran anda.
ungakapan di atas sangat penting bagi seseorang yang baru belajar menulis, tapi bagi teman-teman yang ingin tulisannya nangkring diberbagai media harus memperhatikan ragam dan gaya kepenulisan, maka sangat penting belajar berbaga pendekatan (approach) dalam menulis, ada pendekatan proses dan pendekatan genre (keduanya sudah saya kupas pada tulisan sebeumnya).
Apa kepentingannya mengetahui ragam kepenulisan, adalah untuk mengetahui karakter media massa, karena setiap media memiliki karakter masing-masing, ada yang cerbung, cerpen, puisi, esai, opini, makalah resmi, makalah popular, surat pembaca, tajuk, artikel dan lainnya.
Kalau kita hanya mengirimkan sesuka hati kita, dan tulisan kita tidak berkarakter, dan tidak memiliki ragam yang jelas, bisa saja tulisan kita tidak dimuat, ini lagi-lagi sebuah kepentingan. Tapi kalau menggunakan istilah Pak EWA, tidak usah resah bila tidak diterbitkan atau belum dimuat yang penting menulis, atau dicetak sendiri itu lebih membuat kita kaya, lah ini versi pak EWA sebagai kompor yang luar biasa untuk mendidihkan kepenulisan kita, namun di sisi lain, kita membutuhkan penyedap rasa, sayuran, ikan, dan lainnya agar tidak hanya air yang mendidik namun menjadi campuran yang aduhai.
Menulis dan mengarang pada dasarnya berbeda, kalau menulis seringkali menyelipkan pemikiran orang lain dalam tulisannya, dengan mengumpulkan data dan kemudian menganalisisnya, atau sekedar mengumpulkan yang kemudian mengkopelasikan dengan tulisan-tulisan lain, seperti makalah popular, artikel, opini. Sedangkan mengarang, murni dari pemikiran sendiri seperti novel, cerpen, dan puisi. Namun, mengarang dan menulis sudah dianggap tidak ada bedanya, ya..menulis.
Macam-macam model menulis
Secara jamak model ini sudah sangat masyhur, di sekolah dan di perguruan tinggi sudah sangat mengenalnya. Tiga model tersebut : Narasi, deskriptif dan Eksposisi.
Narasi adalah gaya pencitraan yang beruntun, megurut dari 1, kemudian 2, dan selanjutnya, model narasi cukup mudah tapi harus pintar-pintar memilih kata.
Deskripsi adalah gaya menggambarkan sesuatu kemudian ia menuliskan, apa pun yang bisa digambarkan ia menuliskannya.
Eksposisi adalah tulisan yang menyajikan penjelasan dan keterangan.
Maaf lagi nulis di atas mobil, lagi bergoyang-gayang..nanti saya lanjutkan dnegan beberapa contoh. Insyallah.
Menuju Kraksaan STAI Zainul Hasan Genggong, 9 Mei 2011
tulisannya menginspirasikan mas Halimi ^_^
BalasHapustulisannya bagus lagi menginspirasikan mas Halimi ^_^
BalasHapus