Menulislah…….menulislah
Kau jangan takut menulis, biarkan tanganmu selalu ada di kertasmu, jalankan penamu…..jangan pernah berhenti untuk mengurai kata, kau akan bisa menulis..sekarang juga…!jika kau tak menemukan ide, tulislah apa yang kau tangkap dalam bayangan hayalmu….tangkap…tangkap…dan tuliskan…..
Penggelan kata-kata di atas adalah sebuah semangat yang kobarkan oleh para motivator menulis, agar i orang-orang yang merasa dirinya tidak bisa menulis mempunyai semangat untuk menulis, tidak ada alas an untuk tidak mendapatkan ide, tidak ada alas an untuk tidak bisa menggerakkan tangan gara-gara itidak ada kata-kata yang mampu diuraikan.
Ketika saya menulis tulisan ini, saya lagi kering ide, ada sih, tapi itu-itu saja, korupsi kek, teorisme kek, aliran ini aliran itu, perselingkuhan, politik….ya bosan rasanya menanggapi, mau berbicara korupsi mulut sudah berbusa, demikian juga terorisme dan politik, apalagi perselingkuhan….tapi memang tidak boleh bosan untuk selalu tawashai bil haqqi wa tawashau bi al-shabri. Ide-ide itu sebenarnya bisa didapat dalam ketiadaan ide, karena orang yang masih punya nafas pasti mempunyai ide, ide selalu bersama manusia yang masih punya pikiran, ia terus mengalir menelusuri ruang-ruang otak, yang menggelenyut untuk tertumpahkan, namun ide itu sering kali datang dan pergi, datang tanpa diundang pergi tanpa disuruh. Kita sering menyia-nyiakan ide, ia kita biarkan begitu saja tanpa kita respon dengan baik, bahkan kita cuekin, eeee….tiba-tiba tabgan kita gatal untuk menulis, ide pun lenyap, mengapa? Karena kita tidak tanggap menangkap ide dengan catatan-catatan kecil di tangan kita, seringnya kita lengah menangkap ide itu, mungkin kita merasa bahwa hanya ide besar yang harus kita tungkan dan harus kita simpan, lah..ini kesalahan besar, karena tidak ada sesuatu yang besar tanpa berangkat dari sesuatu yang kecil, dan sesuatu yang besar bisa menjadi kecil jika kita tak mampu menjaga kebesaran itu.
Ide datang dengan sendirinya, namun permasalahannya ketika kita ingin menuliskan sesuatu ide itu lenyap begitu saja, seakan-akan semua ruangn pikiran kosong, tk ada satu kata pun yang mampu kita tuliskan, lelah,pusing, dan bahkan mau berteriak, sedangkan laptop atau buku sudah siap untuk dicorat-coret. Kemudian apa yang kita harus lakukan?diam dan merenunglah, hadirkan yang hilang, undang dengan segala kemampuan pikiran untuk menghadirkan, jika ia masih terbang dan tidak bisa ditangkap kamera otak, biarkanlah…..suatu saat kamera digital kita akan akan menangkapnya dengan sempurna, jika mendesak untuk menulis karena tuntutan untuk menulis, sedangkan ide masih belum hadir, ambillah Koran, majalah, buku, atau buka internet cari sesuatu yang kau rindukan..dan diamlah..ide itu akan bermunculan bagai laron dimusim hujan.
Salam
http://halimizuhdy.blogspot.com
Itulah unek yang saya permsalahkan sebelumnya, ustad. Siapakah yang harus saya salahkan?, Apakah otak saya yang sekarang tak lagi dihujani ide-ide, ataukah sesuatu yang berada disamping saya. Entah...
BalasHapustidak ada otak yang tidak hebat, semua otak hebat..tapi tinggal dimanfaatkannnn
BalasHapus