Kedahsyatan perang diberbagai tempat membuat mahasiswa saya bertanya tentang peran Tuhan dalam memberikan kedamaian, ketenangan dan kesejahteraan di dunia.
“ustazd, apakah Tuhan itu masih memberikan kasihnya kepada hamba-Nya?”.
Saya menjawab “kasih Allah itu selalu tercurah kepada siapa pun”,
“buktinya apa ustadz”,ia menimpali.
“buktinya Allah tidak pernah pilih kasih dalam memberikan rizki, sampai-sampai orang yang musyrik dan kafir pun tetap diberinya” jawab saya. Ia belum puas dengan jawaban yang saya berikan, ia bertanya lagi tentang kasih Allah pada manusia terkait dengan perang di Afrika (Libya) dan beberapa perang sebelumnya (Iraq, Palestina dan Afganistan) dan semuanya adalah negeri Muslim.
“kalau memang Allah penuh kasih sayang, mengapa negeri muslim itu selalu diliputi perang dan seakan-akan tidak pernah ada kedamaian dan ketenengan”.
saya jawab “mas, kasih sayang Allah itu tidak hanya kenikmatan, tapi dalam kondisi terpuruk pun itu adalah kasihnya”.
“maksudnya” ia memperjelas.
“maksudnya, kalau Allah ingin memberikan kebaikan pada seseorang tidak harus dengan jalan memberikan kenikmatan, tetapi dengan memberikan keburukan, agar dengan keburukan ia mampu sadar dan lebih menikmati dunia dengan baik, dan Allah itu lebih tahu apa yang harus diperbuat pada hamba-Nya, kalau Ia memberikan keburukan, barangkali ia akan memberikan sebuah pelajaran yang berharga, dan itu juga karena kasih sayang-Nya pada sang hambanya,seandainya ia diberikan kenikmatan, takutnya ia tidak mampu menikmatinya dengan benar, tapi pada akhirnya Allah tetap memberikan kebaikan kepada hamba-Nya yang sabar menghadapi cobaan; kebaikan atau keburukan”.
“oh begitu ya ustadz” ia melongo, “tapi ustadz, dengan porak-porandanya negeri muslim apakah itu dapat memberikan kebaikan pada muslim”.
“Allah selalu menyimpan rahasia, yang tidak semua manusia mampu membongkar rahasia itu”. Jawab saya.
“tapi ustadz, apakah Allah mampu menghentikan perang yag terjadi di negeri muslim, dan mampu memberikan kemenangan”.
“Allah itu maha kuasa, jika Allah berkendak pasti semuanya terjadi, jika Allah tidak berkehendak apa pun yang diusahakan tidak ada yang mampu menghalanginya, sesuai dengan firma Allah tentang perang, seandainya Allah menghendaki, mereka akan bertempur, tetapi allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya (QS 2: 253)
Ia masih kebingungan “lo ustadz, kenapa harus berperang, dan mengapa ada hikmahnya, kira-kira apa hikmah dari peperangan itu”
Saya mencoba menjawab “Allah yang menganugerahkan kebebasan bertindak kepada manusia, membiarkan mereka bersaing atau berperang –jika itu yang mereka kehendaki sampai batas yang tidak mengganggu system etrsebut –bagaikan seorang ayah memberikan kebebasan pada anaknya dalam batas yang tidak merusak. Bahkan Allah merekayasa melalu sunnatullah pembentukan aneka masyarakat dengan kekuatan masing-masing, sehingga tercipta semacam keseimbangan, dengan demikian tidak satu pihakpun dapat menguasai secara penuh seluruh alam raya ini, karena jika demikian akan terjadi kehancuran di bumi, itu yang pernah saya dengar dari Pak Syihab, sagaimana ayat Allah seandainya tidak mendorong sebagian manusia melawan sebagian yang lain, tentu binasalah bumi ini. Namun Allah mempunyai karuia yang dicurahkan atas semesta alam (QS 2:251)
Rupanya mahasiswa ini sengaja memancing saya untuk menunjuk sebuah Negara adidaya yang seaka-akan semua negara berkiblat dan bahkan menghambanya.
“ustadz, kalau saya pahami ayat: seandainya tidak mendorong sebagian manusia melawan sebagian yang lain, tentu binasalah bumi ini. Namun Allah mempunyai karuia yang dicurahkan atas semesta alam, Allah akan memberikan keseimbangan pada semua negara, agar tidak terjadi penguasaan penuh, nyatanya Amerika Serikan seperti raja diraja bagi Negara lain, jika ia berkendak untuk menyerak maka terjadilah, jika tidak maka akan menjadi sekutu penuh meski pun ia negara pengahncur (Israel)”.
Saya harus hati-hati menjawab pertanyaan ini, “sekarang tidak ada istilah Negara adidaya, Amerika pun tidak berkutik tanpa bantuan yang lain, coba lihat, betapa saat ini Amerika sudah rapuh, ia hanya tinggal kesingnya saja yang besar tapi dalamnya hanyalah kebobrokan, defisit keuangan yang luar biasa, dan baru-baru ini sudah keok, tapi kadung disebut Negara adidaya, ia dengan terengah-engah mencoba bangkit, meskipun ngesot, tapi nyatanya, ia masih membutuhkan NATO untuk membantunya…karena anda tahu sendiri, kerugian Amerika dalam perang sungguh membuat negaranya tersendat”.
Mahasiswa tadi sebenarnya ingin bertanya lagi, tapi saya tidak bisa melanjutkan perbincangan dengan karena saya ada acara.
Tangan Tuhan bukan tidak mampu menghentikan perang di muka bumi ini, tapi Allah ingin memberikan hikmah dan pelajaran pada manusia, agar sadar terhadap apa yang sudah diperbuat.
Memisahkan yang buruk dan yang baik, menjadikan yang buruk bergabung satu dengan lainnya, lalu kesemuanya ditumpukkan dan dimasukkan ke jahannam (QS8 : 37).
http://halimizuhdy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar