Facebook Halimi Zuhdy
Jumat, 06 Agustus 2010
(DPR)DEWAN PERWAKILAN RAYAP - 1
Halimi Zuhdy
Sebelum para buruh rakyat
Melenggang ke Senayan
mereka merayap ke seluruh pintu
mengemis, mengamen bahkan memaksa
dengan jasad dan uang
tak kenal siang dan malam
rakyat pun terpana
rakyat terhipnotis
memilihnya
dengan seribu janji yang terngiang di kepala
mereka sekarang bak raja
yang tak pernah tahu tugasnya
berdiri, duduk, berekreasi mencari pemantapan diri
yang dulu jadi pengemis suara
sekarang bungkap seribu bahasa
dulu janji membela
sekarang membela yang keliru
dulu berjanji sejahtera
sekarang mereka sejahtera
dulu merakyat
sekarang menyayat
dulu lembut
sekarang berbulu domba
rakyat tak ubahnya sebagai buruh
yang sebenarnya, mereka adalah buruh
rakyat membayar
penguasa bersenang-senang
mudah-mudahan ini tidak benar
tapi salah kayaknya tidak
karena mata dan telinga sudah pada menyaksikan
bagaimana mereka berlakon
seperti sutradara dan artis yang menayangkan kekacaun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar