Facebook Halimi Zuhdy
Selasa, 13 Juli 2010
STOPAN 2
(Sebuah Kajian sign, menemukan Hikmah) Kalau tulisan sebelumnya, berbicara dua warna merah dan kuning, kali ini saya akan sedikit menyentuh warna yang sangat indah seindah dunia yang dipenuhi dengan warna ini, yaitu hijau. Warna ini sungguh sangat kental dalam kehidupan kita, diberbagai tempat warna ini sangat merona dan mempesona, setiap mata memandang warna ini juga selalu tampak. Warna yang tidak bisa lepas dari kehidupan dunia, karena dunia ini dipenuhi dengan warna hijau, terutama pepohonan, dedaunan, rerumputan yang didominasi warna hijau. Warna ini pula yang dijadikan tanda di Stopan yang selalu berada di pertigaan atau perempatan jalan. Dalam stopan, merah memberi tanda untuk berhenti, kuning sebagai persiapan dan hujau sebagai tanda untuk melaju, berangkat, meluncur, dan terbang. Melaju adalah kepastian dalam kehidupan manusia, berangkat adalah tanda kehidupan manusia, berangkat memastikan bahwa ia masih bias bergerak dalam kehidupan. Tanda-tanda manusia yang masih memiliki energy dibuktikan dengan adanya gerak. Seperti kehidupan dalam sholat wajib atau sunnah yang selalu ditandai dengan gerakan-gerakan berdiri, kemudian takbir, rukuk, bangun dari rukuk, sujud, bangun dari sujud, dan salam. Berbeda dengan shalat jenazah, yang disana tiada kehidupan tidak ada rukuk dan sujud, itu membuktikan bahwa mati tidaklah bergerak. Mati dalam falsafah kehidupan manusia, bukan hanya mati jasad, tapi bias mati dalam berfikir, ketika manusia sudah tidak mampu berfikir ia sama dalam kematian, demikian juga hati dianggap mati jika sudah tidak mampu memberikan pencerahan dalam hidupnya. Bergerak, melaju dan berangkat…….harus selalu dilakukan bagi orang-orang yang maju, dia tidak hanya berfalsafah, berteori, dan berdebat tapi dia tidak pernah melakukan untuk menuntaskan, sama seperti dengan berbohong. Kaburoh maqtan ‘indallahi mala taf’alun, dalam ayat ini, Allah memberikan peringat kepada orang yang senang berbicara tapi tidak melakukannya, maka ia akan memperoleh dosa, dosa di sini bisa diartikan kemunafikan diri dan orang lain yang dapat mencelakai dalam kehidupan. Kemunafikan akan selalu menyiksa diri…kapan pun dan di mana pun. Maju,maju, dan maju adalah pilihan hidup, untuk menjadi sukses harus bergerak maju, meskipun harus berhenti (lampu merah) dan mempersipakan kembali (lampu kuning) kemudian melalu kencang penuh ancang-ancang (hijau). Ketika hijau jangan pernah takut merah atau kuning, karena keduanya memiliki keistimewaan tersidi untuk menuntaskan perjalanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar