Beberapa hari ini, saya menyaksikan berbagai televisi dan berbagai media cetak menyajikan sajian-sajian tentang sosok artis beken akhir-akhir ini, yaitu Luna Maya. Sampai-sampai, harkat kemanusia yang diobok-obok Israel di lautan Gaza mulai redup karena kalah bincang dengan yang namanya Luna Maya wa akhwatuha. Sungguh, pengalihan media yang luar biasa entah sengaja atau tidak, yang jelas Luna seakan-akan raja yang tengah berkibar, tapi angin pun tiba-tiba tidak bertiup kembali, diam dalam gelora dahsyat, yang mengantarkan banyak remaja dan orang dewasa bahkan anak-anak terhipnotis untuk melihat apa yang terjadi di dunia maya dan didua cetak. Sampai-sampai dunia internet macet karena banyaknya orang yang mendownload tentang prilaku artis papan atas itu, seakan-akan ia manusia luar angkasa yang jatuh kebumi dengan berbagai kemesumannya. Anak kecil yang tidak mengerti pun, ingin mengetahui sosoknya dengan mencari tahu keberadaan film shur sang Luna, [sungguh ini hal yang sangat berbahaya, bagi kehidupan anak muda dan generasi bangsa, karena jelas-jelas melihat adekan film porno atau gambar porno sangat tidak dibolehkan dalam agama (HARAM)], tapi dengan menyebarnya kabar seorang artis papan atas yang lagi berbelit mesra ini, semuanya ingin tahu, ada apa dengan idolanya. Dari hasil survey, betapa banyak HP anak-anak yang masih bau kencur dipenuhi adekan-adekan mereka bahkan mereka semakin menambah koleksi. Astaghfirullah hal adhim.
Kembali pada Luna idola orang-orang Indonesia terutama para remajanya, mereka meyanjung karena aktingnya yang dahsyat, karena juga mungkin keelokan wajah atau tubuhnya, dan dia sudah di tempat yang tinggi dalam rating prestasi, berbagai prestasi yang ia capai, sungguh dia dalam masa keemasannya, misalkan untuk semurannya dia dipercaya sebagai Duta Yayasan Asma Indonesia ,2008 diangkat menjadi Duta Besar merek untuk mempromosikan produk-produk Toshiba di Indonesia, Dipercaya menjadi duta World Food Programme (WFP) Indonesia dan ia merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Duta WFP, mudian ia juga diangkat menjadi Duta World Wild Life (WWF).Luna Maya termasuk dari tiga orang yang terpilih membawa obor Olimpiade 2008. Luna terpilih melalui sistem pemilihan online yang diselenggarakan Samsung tahun 2007. Obor Olimpiade ini merupakan persinggahan pertama obor olimpiade di Indonesia. Selain itu Luna ikut pula menyumbangkan suaranya dalam theme song Euro 2008 berjudul Play. Luna dijuluki sebagai Artis Terkaya, menduduki peringkat ke-5 versi GlobeAsia Magazine (2008) dan juga dinobatkan sebagai Artis Bersinar dan Bintang Paling Berkilau versi Online Trans TV dan Bintang Indonesia (2009).Luna bersama teman-temanya mendirikan Yayasan Syair untuk Sahabat. Yayasan yang didedikasikan untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS).
Dengan prestasi yang sungguh hebat itu, semuanya pada menganga, benarkah Luna maya berbuat seperti itu. Saya tidak menvonis Luna dengan menyebarnya adegan itu, karena masih belum jelas apakah dia benar Luna atau yang mirip luna, yang jelas semuanya itu adalah api yang sudah membakar dari gelora kecil yang dimulai, ada pepatah tidak ada asap kalau tidak ada api. Tentang kejelasannya, saya berika kepada anda dan bagaiana anda menilai, di sini saya hanya ingin berbincang : prestasi bukan segala-galanya dan bagaimana mencari idola.
Prestasi seseorang bukanlah kehebatnya dia seorang, karena orang berprestasi karena dukungan banyak pihak, dan Allah swt yang sudah memberikan kelebihan pada seseorang tersebut, agar dengan prestasi yang dimiliki dia bersyukur dan semakin mendekat kepa Allah. Tapi, kebenyak orang ketika sudah berada dipuncak kejayannya atau juga memeiliki prestasi yang hebat, dia sudah tidak mengenal dirinya, orang lain bahkan Tuhannya, ia hanya mengenal nafsunya dan mengembangkan syahwatnya, tak lagi mendengar peringatan (tausiyah) karena ia sudah merasa bisa dan hebat, ia sudah tertutup dari kebaikan, karena ia merasa orang yang paling hebat, disinilah kesadaran seseorang diuji….apakah dengan prestasi seabrak itu dia semakin mendekat kepada Allah dan semakin berbuat baik kepada manusia atau semakin menjauh, ketika semakin menjauh dari kebaikan maka ai tinggal menunggu hari-hari kehancurannya, bukan hanya kematian dirinya tapi kehancuran kehormatannya. Sungguh banyak di negeri ini yang sudah mengalaminya, baik artis, politisi, atlet dll. Maka seharusnya orang yang memiliki segudang prestasi, ia semakin banyak berbuat baik dan semakin rajin beribadah kepada Allah, karena prestasinya bukan kehebatannya, tapi karena sebuah anugerah yang diberikan Allah padanya. Prestasi hanyalah loncatan untuk semakin mempertegas arti kemanusianya, bukan malah hanyut kehilangan kemanusiannya.
Kemudian bagaimana mencari idola yang baik, yang mampu merubah kehidupan kita, bukan malah menjerumuskan kemanusiaan kita dan melenyapkan sifat ketuhanan dalam diri kita, ini sungguh ironis. Karena banyak yang mencari idola karena hanya dilatarbelakangi oleh kebekenan suaranya (penyanyi), ketampanannya, keseksiannya dan lainnnya, tapi menafikan kepribadiannya dan juga tidak pernah melihat kehidupan nyatanya. Karena syarat menjadi idola adalah ketakwannya pada Allah subahanahu wata’ala, kalau ia sudah memiliki ketakwaan maka jalannya, akan selalu dibimbing oleh Allah, karena hakekatnya idola adalah mampu mengantarkan kita menemui Allah.
wah.. mantap nih tadz.. :)
BalasHapus