Ada pertanyaan yang ingin saya ajukan tapi pada siapa, pada Bapak Sby rasanya tidak mungkin karena saya hanya orang kecil (rakyat biasa), yang tidak punya bisa seperti mereka-mereka yang selalu memangsa, saya juga bukan pejabat yang pintar berdebat, apalagi sudah ada urusan uang yang siap dilibas dan di lipat. Apakah saya harus bertanya pada tim kampanye pak SBY-Bidiono, kayaknya juga tidak mungkin, tidak satu pun yang akrab dengan saya, apalagi harus berdebat mengirim sms saja agak repot, atau saya tanyakan pada DPR pendukung pak SBY (termasuk tim koalisi), mereka sekarang pada sibuk mengurusi dirinya sendiri 9partai) dan hanya berkutat pada tataran teori yang jauh dari aplikasi. Ah..saya tanyakan pada rakya saja yang mendukung Pak Sby, mungkin ini solusi yang terbaik, tapi daerah mana ya..kalau daerah pegunungan kayaknya mereka tidak pernah tahu tperkembangan politik apalagi istilah 100 hari kinerja Sby. Jadi bingung lagi, saya akan tanyakan pada diri saya sendiri sambil minum kopi, mungkin jawabannya ada di kopi tubruk atau di mungkin masih melayan-layang di kepala saya.
Setelah saya melihat, mengamati dan merasakan, memang 100 harinya pak Sby kurang membuat orang-orang disekitar saya bahkan saya sendiri kurang merasakan gebrakan yang ada pada kampanye dulu, entah karena saya yang kuper atau Timnya pak Sby yang lebih kuper dari saya, tapi yang jelas semuanya pada berteriak bahwa program pak 100 hari pak Sby hanya di dapat 5,5 % mungkin kata bang Sujadmiko dapat nilai D, ya tapi lumayan lah bisa lulus, meskipun sekarat. Ketimbang tidak sama sekali. He..he..
Ini mungin suara rakyat yang tidak pernah didengar, tapi bagaimana lagi ini yang saya alami, bukan mereka lo (nanti seperti DPR yang sukanya justifikasi). Kadang saya, heran, mengapa orang sering berlomba-lomba ingin sekali menjadi pejabat, kalau toh mereka tidak mampu menjabat (tapi suka lo jabat tangan, apalagi ada salam templeknya), sebenarnya menjadi pejabat itu sebuah kemulyaan dan sebuah keindahan apabila dijalankan dengan sebenar-benarnya, tapi sekarang sulit didapat pejabat yang benar-benar ikhlas itu menjabat apalagi berjabat. Mungkin saya tidak menyalahkan pak Sby dan pejabat yang mengitarinya, tapi mereka mulai 101 hari besok haru bekerja lebih giat dan giat lagi agar, apa yang kita cata-citakan benr-benar terwujud. Dan jangan kita mengkambing hitamkan pak Sby saja, tapi kita sapi kuningkan pejabat-pejabat yang juga kinerjanya kurang baik dengan etos yang tidak itus.he..h3…tapi sebagai rakyat kita harus selalu mendukung (apabila mereka mau kita koreksi), kalau tidak kita dokong (maaf dorong biar lari), dan mereka melesat seperti pesawat menuju sebuah amanat. Hidup Rakyat, Hidup Pejabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar