Bergerak mencari sesuap nasi
Bertahta keranjang bertangan besi
Tangan menari-nari dengan senyum terkulum rapi
Menikmati hidup indah dan mandiri
Istiqomah berjuang pagi dan petang hari
Demi memperjuangkan hal-hal yang bersifat pribadi
Tanpa meninggalkan amanah negeri
Itulah sang pemulung
Tak kenal malu dan tak terlalu benebar senyum demi diri
Karena ia tahu Allah lah sang Pemberi Sejati
Ia tak takut diteriaki
Karena ia berjalan di jalan yang benar tanpa pemaras diri
Namun hati selalu bersama sang pemberi rizki
Tapi tidak
Dengan penguasa
Duduk berpesta
Korup angka dan harga
Demi tahta yang suatu saat akan hampa
Tak tahu diri, demi kehormatan diri
Pemulung cerdas
Lebih cerdas dari penguasa yang hanya uang dan tahta
Pena bergerak menghitung angka
Dengan busung di dada
Hanya duit yang mereka cinta
Pemulung berjalan
Seperti raja, yang berkuasa melebihi mereka
Dengan tangan penuh kuasa mengambil barang-barang yang katanya tak berharga
Para pemimpin salah sangka
Pemulung bukanlah miskin
tapi mereka kaya, kaya hati dan moral
tapi penguasa kaya
kaya karena korum dan tahta
pemulung bahagia
walau senin dan kamis tak ada telur tungku
namun senyum selalu tanpa merada
malang, 18 Pebruari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar