suaraku tak lagi keras
melihat kenyataan yang tak waras
suaraku serak
tak lagi mampu berteriak
melihat rakyat yang terinjak-injak
suaraku,kini sudah parau
tak lagi mampu bergurau
menyaksikan kepalsuan
serak,tersendat
hanya mampu berdetak
tanganku sudah terbelenggu
dengan kekuasaan
ini mungkin paling lemahnya iman
karena semuanya
diam
demi toleransi dan aman
suara keras sudah diam
karena uang,telah membuat kenyak
selamat,mari kita tunggu kiamat
diam,biar semuanya berjalan
sesuai harapan para cukong,calo,dan penguasa yang kelu
selam,kita bisu
karena kalbu,tak lagi berdetak
dipenuhi debu
ya RABB,
jika waktu itu masih,berikan suaraku
tuk meneriakkan kalimat-MU.
yang sudah banyak
dibuat alat bantu,untuk memuaskan keinginan nafsu
Di dalam catatan ini : Muhammad Affan (catatan), Politik Indonesia (catatan), Aploh Abdullah Sajjad (catatan), Apik Hazmi (catatan), Taufiq El-Rachman (catatan), Abdul Kafi Munajat (catatan), Komunitas Seni Kuflet (catatan), Farid Bawafi (catatan), Mudjia Rahardjo (catatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar