Rabu, 27 Mei 2009

DISIPLIN DIMULAI DARI MANA


Halimi Zuhdy

Disiplin adalah hal yang mudah diucapkan namun sulit direalisasikan. Kesulitan tersebut karena banyak faktor yang mendukungnya. Diantaranya, kurangnya kesadaran terhadapat pentingynya disiplin, tidak memahami faidah disiplin, lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya motifasi internal dan eksternal.
Disiplin adalah sebuah pekerjaan kontinuitas dan sesuai dengan tatanan yang berlaku, atau sesuai dengan peraturan yang sudah ada. Di Indonesia sering kita mendengar istilah budaya karet, budaya karet itu muncul dari ketidak disiplinan pada waktu, sering molor atau tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan. Karet benda yang elastis dan mengkerut. Ketika mengkerut maka ia tidak punya konsistensi untuk tetap pada keinginan semula.

Menciptakan budaya disiplin, akan dirasa sulit jika tidak ada kesadaran dan memahami fungsi atau faidah dari disiplin. Namun sebaliknya jika seseorang mampu memahami disiplin maka ia tidak akan pernah lengah dan berleha-leha dengan kesempatan yang telah diberikan.



Kedisiplinan adalah kunci kesuksesan, mengapa tidak. Jika seseorang melakukan dengan perencanaan dan melakukan sesuai dengan perencanaan tersebut. Maka ia berarti sukses. Misalnya, ketika seorang karyawan perusahaan diundang untuk mengikuti rapat penting dan mendesak, menyangkut kenaikat pangkat dengan beberapa posisi yang harus ditempati, karena baru saja perusahaan tersebut ada masalah, seandainya waktu satu setengah jam saja tidak ada yang menempati posisi tersebut maka perusahaan akan menuai banyak kerugian. Sang karyawan yang dijagokan, untuk menempati posisi penting tersebut, ternyata datang terlambat, karena merasa bahwa tidak akan ada orang yang mampu menempati posisi yang dimaksud tersebut. Ia tidak paham bahwa, posisi itu adalah hanya bagian penting, namun yang lebih penting dan mendesak adalah adanya orang yang duduk ditempat itu pada jam yang telah ditentukan. Maka, ketika karyawan itu terlambat samapai setengah jam, posisi yang ia dambakan lenyap karena ketidak disiplinannya pada jam undangan yang sudah tertera pada surat tersebut. Ia menyesali perbuatannya, namun tidak ada penyesalan diawal pekerjaan. Sehingga ia harus menerima akibat kelalaian dan ketidak disiplinannya.

Betapa pentingnya arti sebuah disiplin. Orang yang tidak disiplin berarti ia adalah orang yang menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan matanya. Pertanyaannya adalah, dimulai dari mana belajar disiplin?.
Sering kali kita menyepelkan ajakan Tuhan, yaitu azan dan iqomah. Ketika azan dikumandangkan, sebagai tanda memasuki ruang-ruang rohani (sholat), kita sering berfikir bahwa itu adalah tanda bukan sebuah persiapan untuk melakukan aktifitas rohani dengan yang Maha Mulia. Yang sering muncul kadang ketika mendengar azan “masih belum Iqomah”, setelah iqomah “masih satu rakaat, tinggal 3 rakaat lagi, yang penting dapat pahala jamaah”. Ketika hal itu sering disepelekan maka akibatnya adalah hilangnya roh kedisiplinan dalam diri kita. yang pada hekekatnya ajakan/azan adalah persiapan untuk melakukan sholat jamaah tepat waktu.

Hadist Nabi saw. Mengajak untuk melakukan disiplin, ajakan ini tertera dalam aktifitas sholat jum’at. Dengan beberapa pahala yang dijanjikan. Dan pahala tersebut disesuaikan dengan kedisiplinananya. Jika seseorang berangkat ke masjid pada waktu pagi ia akan mendapatkan unta, jika menjelang siang ia akan mendapatkan kambing, jika khatbah belum dibacakan ia akan mendaptkan ayam, jika khatbah sudah dibacakan maka ia mendapatkan telur, namun jika sholat Jum;at suddah ditegakkan, maka ia tidak akan memperoleh pahala karena ketidak disiplinanya.
Mulailah belajar disiplin dari sholat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar