(Melebur dalam samudra cinta
Berlayar dengan gemuruh ombak dan semilir angin)
………………………………………menyisakan kepiluan
Halimi Zuhdy Ls
Atas nama “cinta”
Kau tuangkan angka-angka dalam
Serdadu-serdadu rasa membuai rindu
Atas nama “cinta”
Kau taburkan bunga kata-kata
Memutikkan keindahan, mengharumkan ruangan hati gadis pencari cinta
Atas nama “cinta”
Kau ziarahi gemulai tubuhnya
Dengan hijau matamu
Atas nama “cinta”
Kau tuangkan anggur rindu
Dalam cawan asmara
Atas nama “cinta”
Kau kosongkan pikiranmu
Memoles dosa dalam birahi rindu
Menjebak gadis-gadis bernostalgia dengan kegilaanmu
Hari ini, kusaksikan bualan matamu
Mengatakan hakekat, yang hanya menambah sekat
Sekat antara hakekat kebenaran dan hati busukmu
Hari ini, kusaksikan lumut-lumut yang kau siram
Semakin menghijau menambah sembraut hidup
Kau perkosa ketulusannya
Dengan noda-noda petak yang menancap dalam lidah manismu
Kau telah ziarahi cintanya
Dengan menyisakan seribu rindu
Dalam retak-retak dosa
Membingkai bahasa surga
Membuat rada-rada tak bergerak
Sadarlah wahai hati yang lagi mengantuk
Menunggu jaga dan sadar atas dosa yang terbalut kerapian kata
Kerapian sikap dan kerapian yang penuh dengan api kemunafikan
Kembali pada hakekat cinta, yang hanya untuk-Nya,
Dalam jaga dan ketidak sadaran, Ia selalu bersama. Mengisi kekosongan cinta.
Malang, 25 Maret 2009
Berlayar dengan gemuruh ombak dan semilir angin)
………………………………………menyisakan kepiluan
Halimi Zuhdy Ls
Atas nama “cinta”
Kau tuangkan angka-angka dalam
Serdadu-serdadu rasa membuai rindu
Atas nama “cinta”
Kau taburkan bunga kata-kata
Memutikkan keindahan, mengharumkan ruangan hati gadis pencari cinta
Atas nama “cinta”
Kau ziarahi gemulai tubuhnya
Dengan hijau matamu
Atas nama “cinta”
Kau tuangkan anggur rindu
Dalam cawan asmara
Atas nama “cinta”
Kau kosongkan pikiranmu
Memoles dosa dalam birahi rindu
Menjebak gadis-gadis bernostalgia dengan kegilaanmu
Hari ini, kusaksikan bualan matamu
Mengatakan hakekat, yang hanya menambah sekat
Sekat antara hakekat kebenaran dan hati busukmu
Hari ini, kusaksikan lumut-lumut yang kau siram
Semakin menghijau menambah sembraut hidup
Kau perkosa ketulusannya
Dengan noda-noda petak yang menancap dalam lidah manismu
Kau telah ziarahi cintanya
Dengan menyisakan seribu rindu
Dalam retak-retak dosa
Membingkai bahasa surga
Membuat rada-rada tak bergerak
Sadarlah wahai hati yang lagi mengantuk
Menunggu jaga dan sadar atas dosa yang terbalut kerapian kata
Kerapian sikap dan kerapian yang penuh dengan api kemunafikan
Kembali pada hakekat cinta, yang hanya untuk-Nya,
Dalam jaga dan ketidak sadaran, Ia selalu bersama. Mengisi kekosongan cinta.
Malang, 25 Maret 2009
Izinkan ini aku ucapkan pada orang-orang yang tidak pernah tahu arti cinta, dan menghiananati hakekat cinta
BalasHapus