Sabtu, 17 Mei 2008

MEMBUKTIKAN CINTA

Halimi Zuhdy

Kuberjalan dalam erangan kegelapan, kudapatkan seorang anak kecil dengan kain lusuh menempel di dinding tubuhnya, matanya merah seakan-akan tak setetes air mata yang mampu mengalir darinya karena tenggorokannya kering dari tegukan air, mulutnya bisu dari kata-kata karena sudah berhari-hari butiran nasi tidak sampai kelidahnya……!tangan tak lagi mampu tuk dianggkat karena tubuhnya ringkih yang hanya tampak tulang-tulang kering di tubuhnya. Masyaallah, subahnallah, apa gerangan yang terjadi padanya.
Kaki tak lagi mampu melangkah melihat tubuh di depanku tak lagi mampu menupang kepala dan dadanya. Kutanya hanya anggukan lemah yang mampu mengisaratkannya. Ternyata ia "kelaparan" orang sekelilingnya tak lagi melihatnya, mobil mewah melintas betigitu saja seakan-akan dunia hanya miliknya, motor-motor ngebut tak ada sapa, hanya bunyi knalpot yang mampu mengenyangkan kebisingannya, pejalin kaki pun tak lagi peduli, karena sibuk dengan aktifitas dirinya, dan matanya tak lagi mampu melihat bahwa masih ada tangan kering yang membutuhkan hati basahnya.
Masih adakah cinta untuknya, tuk memberikan setetes air kerinduan tuk mengisi kering krongkongannya, masih adakah kasih tuk menyuguhkan sebutir nasi dari ribuan nasi yang kita lahap tanpa syukur, adakah sepeser rupiah yang mampu kita suguhkan dari ribuan bahkan jutaan tuk foya-foya
Masih adakah cinta untuknya, jangan biarkan ia mengerang kesakitan sedangkan kita mengerah keenakan, jangan biarkan ia mengeluh kesakitan sedangkan kita dikasur peradaban, janganbiarkan ia mendesah karena otot-ototnya tak lagi bersambung, sedangkan kita mendesah dengan ribuan kenikmatan
Demi cinta, mari kita sama-sama tuk membagi kasih saying pada siapapun yang kita dapati apalagi mereka yang lemah sedangkan kita dalam kasur empuk dengan selendang permadani. Allah akan menolong hambanya selagi hambanya menolong sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar