Sabtu, 12 April 2008

SANG PEMIMPIN SEPANJANG ZAMAN

 
Tahukan anda seorang pemimpin yang paling dikagumi sejak ia diangkat menjadi pemimpin sampai sekarang dan sampai akhir zaman? Tahukah anda tokoh yang berada pada urutan pertama dari pemimpin-peminpin dunia lainnya, baik dari belahan Barat dan Timur? Tahukah anda pemimpin yang ketika berbicara semua orang yang mendengarkan menundukkan kepalanya seakan-akan ada burung di atas kepalanya? Tahukan anda akan seorang pemimpin yang mampu menggetarkan dunia dan isinya, keringatnya diagungkan, rambutnya diperebutkan, ludahnya dicari? Tahukan anda pemimpin-pemimpin besar semasanya tunduk di bawah kepemimpinananya? Tahukan anda, seluruh nabi tidak mampu memberikan syafaat di hari yang penuh dengan kegersangan dan sengatan panas, tapi dia tampil menjadi pemimpin seluruh umat? Tahukan anda seluruh perbudakan dunia ia hempaskan dengan kegigihannya? Tahukah anda kedholiman yang sudah menuju puncaknya ia sinari dengan kepemimpinannya? Tahukah anda, ia seorang pemimpin yang tidak punya istana tapi seluruh umat tunduk kepadanya? Tahukah anda, ia panglima perang yang tidak pernah mundur dengan gertakan lawan? Tahukan anda, pintu sorga terbuka jika ia bertandang? Tahukah anda pemimpin yang mampu mencerahkan dunia dan membimbing menuju akhirat? Tahukah anda pemimpin yang jari-jarinya dapat mengeluarkan telaga air? Tahukan anda seorang pemimpin yang bulan bertengger di telapak tangannya?
Muhammad Saw lahir ke dunia untuk menggenapkan misi suci yang telah dibawa Nabi dan Rasul sebelumnya, sejak Adam, Nuh, Ibrahim, Musa hingga Isa. Allah Yang Mahaesa telah menurunkan risalah yang satu untuk membimbing manusia di segala zaman. Perbedaan bahasa dan budaya, serta tantangan lingkungan di setiap masa tidak dapat menyimpangkan nilai-nilai universal yang dibutuhkan manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nilai-nilai universal itu, antara lain: mengesakan Allah Sang Pencipta (tauhid), menegakkan keadilan, menebarkan kedamaian dan kebaikan, serta mencegah kemungkaran dan penindasan.
Untuk menjalankan misi yang berat itu, maka diperlukan karakter manusia yang kokoh sebagaimana tercermin dari sifat para Nabi. Ada empat sifat utama seorang Nabi, yakni: jujur (shidq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan komunikatif (tabligh). Sifat-sifat asasi ini juga diadopsi dalam ilmu manajemen dan kepemimpinan modern.
Pakar kepemimpinan Stephen R. Covey, misalnya, menekankan pentingnya hidup dengan memegang prinsip (principle-centered), yakni nilai dasar: fairness (keadilan), integrity (ketulusan/keteguhan), honesty (kejujuran), dan human dignity (kehormatan manusia). Jika masyarakat Barat, yang sebagian besar aturan hidupnya bersifat sekuleristik, masih memegang prinsip universal tersebut, apalagi kita yang hidup di Indonesia dan dikenal sebagai masyarakat relijius? Pertanyaan mendasar ini harus dijawab oleh para pemimpin kita di semua sektor: publik, swasta dan civil society. Bila ternyata jawabannya negatif, maka kita patut malu karena telah mengabaikan prinsip universal yang justru diakui bangsa lain.
Kita juga perlu menelusuri perjalanan hidup Nabi yang dilahirkan dalam keadaan yatim, lalu pada usia enam tahun menjadi piatu, karena kedua orangtuanya (Abdullah dan Aminah) meninggal, saat Muhammad belum aqil-baligh. Kehidupan yang keras dijalaninya di padang tandus Arabia, tapi dia beruntung diasuh kakek yang pengasih, Abdul Muthalib. Pada usia remaja, Muhammad telah belajar berwirausaha, mulanya sebagai penggembala kambing, kemudian menjadi penjual barang milik pamannya, Abu Thalib. Pada usia remaja, Muhammad telah diajak berdagang hingga ke negeri Syam (Suriah).
Momen penggemblengan itu telah mematangkan kepribadian Muhammad sebagai calon pemimpin yang akan mengubah wajah dunia dari kultur penyembahan sesama manusia (Kaisar/Raja) hingga menyembah Allah semata. Inilah fondasi kepemimpinan profetik: kemurnian dan keteguhan dalam prinsip (aqidah) ditopang dengan kemandirian sosial, ekonomi dan politik. Sebagai manusia, kita semua dilahirkan dalam kondisi merdeka, karena itu kita juga harus tumbuh dan dewasa sebagai manusia merdeka. Tak ada kultus individu atau ketaatan buta, sebab nanti di hari akhir setiap manusia juga harus mempertanggung-jawabkan seluruh amalnya secara individual.
Dengan proses learning by doing, Muhammad menjadi pengusaha handal sejak di masa kecilnya. Jiwa leadershipnya juga terus terasah saat dia masih belia. Dengan bimbingan langsung dari Yang Maha Pencipta, Muhammad SAW menjadi tokoh suri tauladan yang tak akan lekang oleh zaman. Dua peninggalannya yang utama. Al Quran dan Al Hadits, terbukti mampu menjaga orang - orang yang mengamalkannya dari segala pengaruh nafsu syetan.
Sebagai seorang pemimpin negara, Muhammad juga sangat peka terhadap keadaan rakyatnya. Tak ada rakyat yang mati kelaparan, tak ada pemimpin yang berpesta pora, tak ada korupsi, para pencuripun juga jera, karena ada suri tauladan yang utama di saat itu. Muhammad all out dalam dalam memimpin negara, dengan tetap menghormati para pemeluk agama lain di masa itu. Bahkan dalam suatu kisah sejarah, Nabi Muhammad setiap sore hari menyuapi seorang warganya yang buta, sebatang kara, dan beragama lain. Suatu ajaran toleransi yang hendaknya kita bisa adopsi untuk masa-masa sekarang ini.
Roda zaman terus berputar. Dari zaman budaya syair di masa 1500 tahun lalu dan kini berganti ke era multimedia dan internet, dari zaman kekhalifahan kini banyak beralih ke zaman demokrasi, namun sosok pemimpin adalah tetap pemimpin. Walau sistem sudah jauh dari apa yang diajarkan dari sang maha guru Nabiullah Muhammad SAW, hendaknya seluruh pemimpin-pemimpin negeri ini masih terus belajar meneladani kepemimpinan Muhammad.
Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang kecil - kecil, dan mulailah dari saat ini. Kalau adik perempuan, istri, saudari - saudari kita, atau bahkan kita sendiri auratnya masih terbuka, mari berusaha untuk menutupnya. Kalau mulut ini masih ingin berkata tidak jujur, mari bersama-sama untuk belajar selalu sadar, bahwa kelak mulut ini akan berkata jujur pada Yang Maha Pencipta. Akan ada tanggung jawab dari setiap perbuatan kita
Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Semua diantara kamu adalah pemimpin, dan semua diantara kalian akan ditanya tentang apa yang ia pimpin. Seorang imam / kepala negara adalah pemimpin, dan dia akan ditanya tentang apa yang ia pimpin. Seorang laki-laki / suami adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan ditanya tentang apa yang ia pimpin. Seorang wanita / istri adalah pemimpin di rumah tangga suaminya dan dia akan ditanya tentang apa yang ia pimpin. Seorang pelayan adalah pemimpin dalam harta milik majikannya. Dan setiap kamu adalah pemimpin, dan dia akan ditanya tentang apa yang ia pimpin (HR. Bukhari dan Muslim). Semoga kita tetap teguh dan menjalankan apa yang diajarkan Rasulullah dalam segala tindakan kita.


Beberapa faktor keberhasilan kepemimpinan Rasulullah SAW
















Diantara sifat sang Pemimpin dengan sekelilingnya
1. Anak Kecil
Lelaki berwibawa itu membariskan anak-anak pamannya, Abbas, Abdullah, Ubaidillah, dan Kutsair. Ia berkata kepada bocah-bocah itu, ”Ayo, siapa yang lebih dulu mencapaiku, aku beri hadiah.”
Bocah-bocah itu dengan gembira berlarian, berlomba mendapatkan laki-laki yang mereka cintai itu. Ada yang kemudian jatuh di dadanya, ada yang di punggungnya. Lelaki yang tidak lain adalah pemimpin agung Nabi Muhammad SAW itu pun memeluk dan menciumi mereka
Ketika waktu salat tiba, Rasulullah SAW seperti biasa datang untuk mengimami jamaah. Namun, kali ini, beliau datang dan salat dengan memanggul cucunya, Umamah binti Abil ’Ash, di pundaknya. Pada saat rukuk, Umamah diletakkan dan saat bangkit dari rukuk cucunya itu diangkat lagi.
Pernah Kanjeng Nabi SAW mencium cucunya, Hasan Ibn Ali, di hadapan tokoh suku Tamim, Aqra’ Ibn Habis. Aqra’ berkomentar, ”Aku punya sepuluh anak dan tak seorang pun pernah aku cium.” Kanjeng Nabi memandang Aqra” dan bersabda, ”Man laa yarhamu laa yurhamu.” ”Orang yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi.”

2.Para Istrinya
Banyak para pemimpin yang sukses di masyarakat, perkantoran, pemerintahan, sekolah dan yang lainnya, namun dalam keluarganya seperti bara dalam sekam, yang setiap harinya terjadi peperangan. Namun beda dengan sosok sang pemimpin ini. beliah sangat perhatian dan penuh kasih sayang terhadap istri-istrinya:
Di antara kebaikan akhlak Nabi SAW dan pergaulannya yang baik adalah beliah memanggil ummul mukminin dengan nama kesayangan, dan memberi kabar yang sangat menyenangkan hati. Pada suatu hari Rasulullah bersabda " wahai 'Aisyah, ini jibril mengucapkan salam kepadamu". (Muttafaq alaih)
Aisyah berkata "Aku minum ketika sedang haid, lalu aku memberikannya kepada Nabi SAW, maka beliau meletakkan mulutnya ketempat bekas mulutku, dan aku memakan daging lalu beliah mengambilnya dan meletakkan mulutnya dibekas mulutku".(HR. Muslim)
Masih banyak cerita Nabi SAW sang pemimpin yang sangat menghormati seorang perempuan dan tidak pernah mengejek, memukul, apalagi mengusirnya tanpa alas an yang jelas.

3. Budak
Seorang pemimpin yang baik tidak akan pilih-pilih bulu, ia akan berusaha menyama ratakan akan keputusannya kepada siapa yang ia hadapa dan membutuhkan akan bantuannya. Bukti Rosul tidak pernah membeda-bedakan adalah cerita Zahir.
Zahir sedang berada di pasar Madinah ketika tiba-tiba seseorang memeluknya kuat-kuat dari belakang. Tentu saja Zahir terkejut dan berusaha melepaskan diri, katanya, ”Lepaskan aku! Siapa ini?”Orang yang memeluknya tidak melepaskannya, justru berteriak, ”Siapa mau
membeli budak saya ini?” Begitu mendengar suaranya, Zahir sadar siapa orang yang mengejutkannya itu. Bahkan, ia merapatkan punggungnya ke dada orang yang memeluknya, sebelum kemudian mencium tangannya. Lalu, katanya riang, ”Lihatlah, ya, Rasulullah, ternyata saya tidak laku dijual.””Tidak, Zahir, di sisi Allah hargamu sangat tinggi,” sahut lelaki yang memeluk dan ”menawarkan” dirinya seolah budak itu yang ternyata tidak lain adalah Rasulullah, Muhammad SAW.Zahir Ibn Haram dari suku Asyja’ adalah satu di antara sekian banyak orang dusun yang sering datang berkunjung ke Madinah, sowan menghadap
Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

4. Tetangga
Seorang pemimpin tidak hanya peduli terhadap orang yang berada dalam kekuasaanya, seperti direktur kantor tidak hanya baik dengan orang yang berada di kantornya. Namun ia mampu menciptakan ketentramana dengan orang yang ada di sekelilingnya baik di kantor atau di luar kantor.
Tetangga mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam diri Rasulullah SAW, beliau bersabda "Jibril berwasiat kepadaku tentang tetangga hingga aku mengira bahwa tetangga akan menjadi ahli waris" (Muttafaq Alaih). Dalam hadis lain Rasulullah SAW berwasiat kepada Abu Dzar r.a " wahai Abu Dzarr, jika engkau memasak gulai maka perbanyaklah kuahnya, dan bagikan kepada tetanggamu (HR.Muslim). beliau juga memerintahkan agar tidak mengganggu tetangga, beliau bersabda :"tidak masuk sorga siapa yang tetangganya tidak aman dari gangguannya" (HR.Muslim).
Di atas hanya beberapa contoh sifat-sifat Nabi SAW dari bahtera kelembutan dan kasih sayangnya. Seorang pemimpin sepanjang zaman ini tidak akan pernah lapuk untuk dibicarakan, karena setiap langkahnya selalu dalam karakter terbaiknya.

Setiap manusia adalah pemimpin
Sekarang saatnya anda mempersiapakan diri
Untuk memimpin
Dan hari ini atau lusa kepemimpinan AKAN ada di tangan anda!!!!
Percaya atau tidak, tataplah matahari ia akan selalu bersinar dan tenggelam!

وتلك الأيام نداولها بين الناس
Ambilah peran anda
Atau anda akan diperankan
Jika anda jadi pemeran maka jadilah pemeran dengan karakter terbaik anda
Dan pemeran terbaik sepanjang zaman adalah Rasul
Maka contohlah perannya, agar dunia dapat kau pegang!!!

Tidak ada pesilat yang menang
kecuali ia harus rela darah dan keringat membasahinya ketika berlatih

SELAMAT MENJADI PEMIMPIN MASA DEPAN

Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Dasar Sekolah Internasional -Indonesia Riyadh Saudi Arabiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar