Facebook Halimi Zuhdy
Kamis, 10 April 2008
sajakku
kusulam sajak ini, untukmu
hai! pecandu rindu dari kalbu
yang tergugah.
kurajut sajak ini, untukmu
hai! zeonis cinta yang harap debar kedamaian.
di sana, terlihat konspirasi-konspirasi
kemunafikan, keangkuhan, kedholiman, ketidak pastian
kurangkai sajak ini, untukmu
hai! Penyamun kekuasaan, yang tak lelah
melahap kemurkaan. Opera-opera berhenti
di penghujung ketidakjelasan. Sarung-sarung
melorot, jilbab-jilbab tergantung di pojok-pojok
kota, kesucian robek mengerang.
kutitipkan sajak ini, padamu
agar tak beku, punah, hancur, lusuh,
ditelan waktu.
bacalah! dengan riak-riak
rasa. dengan tetesan linangan mata.
tapi jangan sampai terbakar
dilahap bara.
Malang, 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar