Jumat, 11 April 2008

Hakekat Cinta

Ketika istri saya mengatakan belanja bulan ini berkurang karena buat
jalan-jalan anak pengajian ke Ragunan saya bilang nanti juga ada
gantinya. Sampai pada satu hari istri saya bertanya kenapa mas agus
tidak pernah ngatakan tidak dari apa yang semua dia sampaikan. Saya
bilang padanya itulah hakekat cinta.

Hakekat cinta adalah kepercayaan pada pasangan hidup kita dengan
segala kelemahan dan kelebihan. Bila suami atau istri melemah
pasangannya- lah yang menguatkan, bilang suami atau istri membelot
pasangannya- lah yang bertugas meluruskan.

Sifat egois dan tinggi harga diri sering mendistorsi persepsi. Ada
ungkapan dalam psikologi komunikasi yang berbunyi "word don't mean,
people mean", bahwa kata-kata itu tidak punya arti apa-apa, oranglah
yang memberi arti.

Ada orang tanpa beban apa-apa membeli mobil baru karena memang
membutuhkan, tetapi tetangganya ada yang memberi arti sombong, sok,
mentang-mentang, tak menenggang perasaan dan sebagainya. Dalam rumah
tangga , sifat egois dan tinggi harga diri sering mengubah keadaan
yang normal menjadi tidak normal, apa yang sebenarnya biasa-biasa
saja, proporsional, dipersepsi sebagai tidak menghargai, menyakiti dan
sebagainya, sehingga apa yang semestinya seiring sejalan berubah
menjadi ada yang ngerjain dan ada yang merasa menjadi korban.

Ada isteri atau suami yang merasa selalu disakiti, padahal tidak ada
yang menyakitinya, merasa tidak dihargai, padahal begitulah keadaan
pasangan hidupnya.

Salam Cinta,

Dari seorang sahabat
Agussyafii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar