السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 07 Januari 2008

KENAPA HARUS ADA CEMBURU



Halimi Zuhdy

Cemburu adalah sifat yang dimiliki manusia, dan cemburu merupakan hal yang alamiyah yang melekat pada manusia, meskipun kadar kecemburuan itu berbeda namun setiap manusia dihinggapi rasa itu. Kadang rasa cemburu itu berlebihan (khulugh) sehingga membuat sipencemburu gila, stres, pemarah bahkan tidak mengenal aturan, ini yang akan membawa pada kehancuran dan ketidak setabilan hidup. Ada juga seseorang yang memiliki rasa cemburu tapi sedang-sedang saja, sesuai dengan situasi dan kondisi, kecemburuannya akan membawanya pada keindahan dalam hidupnya. Juga ada orang yang sangat lemah rasa kecemburuannya, ini bisa membawa pelakunya pada kebinasaan dirinya dan juga dapat mencelakainya.
Sifat cemburu kalau dalam hal positif sangatlah dibutuhkan dan bahkan wajib, ia akan menjadi tameng, seperti cemburu dalam agama dan keluarganya. Seperti, ia cemburu jika agamanya diinjak-injak,dilecehkan bahkan dihina. Maka, jika ia adalah seorang pencemburu pada agamanya, ia akan menyelamatkan agamanya sesuai dengan kemampuannya, meskipun nyawa sebagai taruhannya. Hal sudah dibuktikan oleh Rasulullah saw, karena demi agama yang mulya itulah Rasulullah dalam hidupnya tidak pernah sepi untuk berperang sehingga ia mampu mengangkat kalimatullah hanya karena kecemburuannya. Karena ia tidak mau agamanya diinjak-injak, dihina dan bahkan dilecehkan. Dan karena Rasul sangat pencemburu pada sahabatnya dan keluarganya, ia tidak mau mereka masuk dalam kobaran api neraka, ia tidak ingin para sahabatnya melakukan hal-hal yang jauh dari syariah. Allah swt juga sangat pencemburu, bahkan lebih pencemburu ketimbang manusia, karena sangat sayangnya Allah sama manusia, dia sangat murka jika melakukan hal-hal diluar aturanNya, dia berjanji untuk memasukkan ke Neraka Jahannam, jika hambanya memilih selain-Nya, membuat kekasih selain-Nya, bahkan membuat tuhan selain-Nya apalagi tidak mengakui keberadaan-Nya yang telah menciptakakan.
Sedangkan kecemburuan yang berlebihan adalah cemburu diluar kendalinya sampai pada taraf shu'ud dhan ini yang dilarang oleh agama, sehingga sangat banyak orang yang saling membunuh tanpa ada bukti yang nyata. Seperti seseorang mencintai kekasihnya, dan melihat kekasinya bersenang-senang dengan orang lain, maka ia akan bertindak, jika dia seorang pencemburu tanpa rasionalitas maka ia langsung akan membunuhnya, tapi jika dia seorang pencemburu tapi masih dalam garis-garis sayariat maka ia akan memberikan pelajaran dan mungkin keduanya akan diperingatkan, tidak harus ada tindakan yang sampai melampaui batas.
Tulisan ini berangkat dari sms istriku Sayyidah Hafshoh, bunyinya demikian " Saya pingin terus SMS sama jenengan, sampai mau habis lagi pulsanya, barusan Fulanah ke kamar, mengapa umah masih selalu ingat hubungan jenengan sama beliau, sakit hati nih, mungkinkah saya cemburu? Dalam sms ini ada pertanyaan mungkinkan saya cemburu? Mungkin saja, karena kenangan seseorang itu akan selalu mengingatkannya pada masa-masa yang telah dilewatinya, apalagi dalam kondisi yang tidak setabil, meskipun kenangan itu sudah kusam maka ia berusaha untuk mengangkatnya demi untuk menyatakan keberadaan cintanya. Terkadang seseorang yang lagi bercinta, jika ada orang lain diantara keduanya, maka sifat cemburu itu akan membeludak, mengapa? Karena di sana ada cinta, cinta adalah memilki, entah memiliki hanya, tubuhnya dan ruhnya. Kata beberapa orang cinta tidak harus memiliki, kalau cinta tidak memiliki itu bukan namanya cinta tapi penghianat cinta, mengapa karena tidak ada sesuatu dalam dirinya. Kalau ia benar-benar cinta maka dala pikirannya ada dia, hatinya ada dia, dan selurh geraknaya dipenuhi oleh dia. Ini namanya memiliki. Kalau saya mencintai Allah dan Rasullanya, apakah Allah harus selalu bersama saya (secara dhahir) dan Rasulullah selalu menemani saya? tidak. Kerena ketidak tampaan itulah, yang membuat ujian cinta. Kalau seseorang yang kita cintai sudah ada didepan mata dengan tubuhnya yang seksi, ini wajar saja! Mengapa, karena ia tampak. Tapi sesuatu yang tidak tanpak ini yang sulit untuk menguraikan cinta apalagi harus bercinta dengan keghaiban. Maka, cinta haruslah memiliki……!!!!

Mungkin karena cinta dan kerinduan itulah yang membuat seseorang harus cemburu, meskipun dia tidak tampak. Kemudia saya membalas sms tersebut, "Apa yang harus jenengan cemburui, hati saya sudah tertutup jenengan, sudah penuh dengan cinta sama jenengan, tak ada ruang untuk orang lain. sayang, abi gak pernah nangis karena rindu ,kecuali detik-detik ini ,hati selalu berteriak memanggil jenengan. sayang, abi sudah cukup dengan jenengan. Seandainya jenengan tahu apa yang ada dalam hati abi saat ini, jenengan akan menangis. Abi sangat mencintai jenengan. Kalau jengan cemburu, abilah yang paling cemburu sama orang-orang yang jenengan pernah cintai dan mencintai jenengan, apalagi sampai ada cincin yang melekat di jari-jari jenengan. mah, apa cincin itu masih ada?.mah, jenengan gak usah mikir macam-macam.Abi utuh milik jenengan. Semua orang punya sifat cemburu termasuk saya, dan itu tidak salah, karena ia akan mampu untuk menjaga diri saya untuk melakukan sesuatu sehingga akan teringan istri, demikian juga dia, karena melihat kecemburuan itulah dia juga takut akan melakukan diluar kehendak suaminta. Namun, kecemburuan ini, harus diikat dengan iman dan takwa, dan tidak melampaui batas (ghuluw), jika sudah pada taraf ghuluw, maka bukan lagi ketentraman dan keindahan yang akan tercipta tetapi malapetaka. Jika sedikit-sedikit muncul rasa cemburu, kemudia kapan rasa bahagianya. Kemudian ia membalas demikian Maaf ge sayang, cincinnya sudah hilang, seperti hilangnya masa lalu, karena telah hadir lentera dalam kehidupan saya, yang telah memberi sinar dalam hidup untuk mencari RidhaNya, saya sangat takut kehilangan jenengan. Melihat dari kalimat-kalimat tadi kecemburuannya bukanlah hal jelek tetapi karena ketakutan akan hilangnya orang yang dicintai sehingga bayangan-bayangan masa lalu tanpak memenuhi pikirannya. Maka saya balas demikian : Sayang kita tidak boleh bergerak di tempat,AYO KITA RANCANG HIDUP KITA, tuliskan, untuk masa depan. Masa lalu hanyalah pelajaran, hari ini adalah kenyataan, besok impian. HILANGKAN MASA LALU. Kita hilangkan masa lalu dengan bergerak menuju masa yang akan datang. Mengapa? jika kita hanya termenung menyaksikan masa lalu maka kita tidak akan pernah bangkit, jika kita menyaksikan masa lalu dengan kemegahan maka kita hanya dapat berkhayal dan beresktasi dengannya. Jika yang kita ingat masa lalu adalah hal yang jelek maka kita hanya bisa menangis meraung-raung tanpa ada perbaikan. Maka, bergerak ….bergerak….adalah lebih baik menyongsong masa depan dengan merancangnya, dan melakukan aktifitas hari ini dengan penuh semangat, dan melihat masa lalu kalau ia jelekadalah sebagai pelajaran, tapi kalau baik itu sebagai ibroh khairiyah sehingga kita mampu belajar lebih banyak. (Riyadh)

Sabar ya sayang. disinilah kita bisa menikmati rasa rindu
yang dikaruniai oleh Allah, memberi pelajaran tentang kehidupan,
Umah selalu berdoa semoga jenengan kuat menghadapi ini semua.
Sabar..ya sayang.!!! (Sayyidah Hafsoh) 15/11/2007


Sayang, dunia ini penuh dengan keindahan, maka rengkuhlah ia
Dengan seluruh cinta dan kerinduan
Maka ia akan membawa kita pada surga yang penuh kenikmatan,
Cinta dan kerinduan pada Allahlah yang sungguh menyenangkan,
Ingat sayang, Allah sangat pencemburu, maka jangan sampai Dia cemburu pada kita
karena cinta kita , sehingga melupakan cinta pada-Nya. (Halimi Zuhdy) 15/11/200

Sabtu, 05 Januari 2008

SEBUAH PERJALANAN Di RIYAHD

Halimi Zuhdy

maaf abi belum ngedit sayang.

Perjalanan seseorang dalam detik dan jamnya menyiratkan sebuah perjalanan panjang yang akan ditempuh dalam hidupnya.apalagi ia menumpuh hari-hari panjang sampai pada minggu, bulan dan tahun. Jika perjalanannya tidak menyiratkan sebuah perjuangan dan kesungguhan dalam menapaki hari-harinya (tanpa niat dan maksud) maka apalah arti hidupnya yang sudah ia tumpahkan di jalan-jalan dengan menguras kocek, memeras keringat, menghilangkan malu, dan menutup kelopak matanya demi beranjak dari kelelahan.
Betapa naifnya perjalanku, jika hanya glamor tafakhur, riyak,kibriyak dan sifat-sifat yang tak berguna dihadapan Sang Khaliq serta perjalanan yang tak ada makna di dalamnya. Ya Allah, izinkan hambaMu, menuliskan sepercik perjalanannya menuju ridhaMu, hudaMu, dan TaufiqMu. Ya Allah jangan jadikan perjalanan hidupku tanpa makna dan hanya kesia-siakan yang didapat. Allahu waliyut taufiq wal hadi ila sabilir rasyad. Waallahu musta'an wailai attuklan.

Sepenggal kisah sebelum kaki menapak, keringat tercurah, mata bercerah, hati menumpah, badan merebah, dada berdegup, bibir merekah, mulut berkata, dan tubuh melangkah menuju negeri seribu cinta Saudi Arabia, Riyadh kotanya, Universitas Malik Sauud kampusnya. Sepenggal cerita itu, bermula dari kabar seorang teman yang sedang belajar di KSU (King Saud University) Mubasyir munir dan A.Wahid Ali Wafa bahwa saya diterima di kampus tersebut pada ajaran 2007-2008. saya kaget bercampur senang, bernostalgia antara hati dan pikiran dalam ketajjuban dan kebesaran Allah yang telah mencurahkan nikmatNya. Hanya aliran mata yang dapat kucurahkan ketika kabar itu terdengar, hamparan masjidil haram dengan Ka'bah menjulang indah di dalamnya yang ada dihdapaku, dan belajar di negeri Rasulullah, suatu dambaan semua orang dan dambaaku sejak dulu. Alhamdulillah yang terus kulafalkan. Kukabarkan berita ini pada sang dambaan hati Sayyidah Hafshoh seorang istri yang sangat saya cintai karena Allah (karena kesabaranya, ibdahnya, kesholehannya, ketabahannya, kebaikannya, dan kedemawannya) ia terdiam dengan seribu bahasa antara senang dan entah apa yang ada dalam pikiranya. Saya dapat memahami kondisi ini, karena saya dan dia baru menikmati hari-hari indah penuh cinta dan kerinduan dalam talian pernikahan suci tiga bulan sebelum kabar datang (saya nikah tanggal 4 maret 2007). Kabar itu datang bulan juni (saya lupa tanggalnya), saya dan istri masih menyimpan kabar pernikahan itu, dan belum menggapai mahligai rumah tangga yang sebenarnya (berkumpul satu rumah), tapi apa boleh buat Allah berkehendak lain. Hanya pilihan antara kata ia dan tidak, antara menikmati hari-hari indah itu atau meninggalkan untuk sementara demi menikmati hari yang lebih indah dikemudian hari bersama cinta dan kesabaran.
Dengan berbagai pertimbangan dari kerabat sang istri dan dari keluargaku di rumah dan tentunya yang paling kuat dari sang istri tercinta, akhirnya saya memutuskan untuk berangkat dengan proses yang masih putih dan sebelum peristiwa-peristiwa yang mengitari perjalannku menuju tanah Arab belum saya jalani.
Setelah itu, banyak hal yang mengitari perjalannaku menuju negeri gurun dengan seribu kurmanya dan kilauan oase zamzamnya. Diantarnya; ketika saya membuat paspor di sisi lain saya harus mengurusi surat-surat pernikahan, bolak-balik antara Madura, Malang dan Mojokerto. Dari sisi tenaga alhamdulillah Allah selalu memberikan kekuatan untuk melangkah dan menyelesaikan urusan paspor dan surat-surat pernikahan meskipun di sana-sini banyak cobaan yang mendera, seperti hilangnya akte kelahiran, kartu kelarga dan paspor yang diundru-undur sampai kembali tiga kali (memang saya sengaja tidak ikut rame-rame dengan calo) karena saya merasa, saya orang berpendidikan tidak harus ikut jalan singkat tapi tidak mendidik. Alhamdulillah dengan uang 250 ribu paspor saya selesai meskipun agak lama selesainya. Beberapa minggu berikutnya saya harus memeprsiapkan acara pernikahan (resepsi), yang di sana membutuhkan persiapan yang tidak sedikit baik tenaga maupun keuangan, ya lagi-lagi saya harus bersyukur, meskpiun ada beberapa masalah, alhamdulillah dapat diselesaikan dengan mudah sampai pada acara resepsi selesai dengan sukses dan menyenangkan.
Hari pernikahan pun berlalu, saya dan istri kembali ke Malang di tempat yang semula kita diami (ma'had), meskipun kita sudah nikah hari-hari itu tidak bersama, tapi kita mencoba menikmati dengan penuh rindu dan kasih sayang, karena itu merupakan keputusan yang kita ambil. Dengan kondsi itu, alhamdulillah istri saya menerimanya dengan lapang dada, bahka saya cukup mengaguminya, karena sikapnya yang sabar dan pemikirannya matang, meskipun kadang datang sikap kekana-kanakanya itu hanya sekedar pelipur lara (tapi saya cukup menikmatinya).
Hari-hari yang melelahkan, katika saya harus menunggu kepastian pemberangkatan ke Riyadl, karena di sana juga tidak terlepas dari berbagai masalah di antaranya tiket yang tidak kunjung tiba, visa yang masih belum jelas, surat penerimaan (isyar qobul) yang asli belum datang. Ya..lagi-lagi menunggu dengan berbagai gejolak yang mengitarinya, sekitar 1 bulan penungguan itu saya lakukan. Kuncinya kesabaran dan tawakkal, semuanya ada jalannya dan sudah ditentukan oleh yang Maha Kuasa. Allah Akbar, tiba-tiba ada kabar visa saya datang di Jakarta, isyar qobul tidak harus yang asli dan lainnya. Beberapa hal saya sudah dapat kejelsan tinggal mempersiapkan fisik, sikis, dan beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti meninggalkan istri, keluarga dan lainnya. Meninggalkan istri buat saya bukanlah hal yang mudah, karena selain jantung hati, di sana ada tanggung jawab yang harus dipenuhi, seperti nafaqoh, tempat tinggal, kebetuhan batin dan lainnya. Maka hal ini harus saya kolsultasikan dan saya harus musyawarah dengan istri.
Setelah ada kepastian untuk itu, maka saya mengajak istri untuk mematangkan apa-apa yang belum matang, berkaitan dengan seluruh tanggung jawab saya dan kesiapan istri saya untuk saya tinggal. Pertama istri tinggal di ma'had, dan mengajar di kampus. Setelah kami matangkan, ternyata ada sesuatu yang kami tidak rencanakan muncul, dan ini merupakan kekuasaan Allah yang kami harus syukuri (Alhamdulillahi) saya dikaruniai bibit unggul (insyaallah) "istri saya hamil". Setelah saya tahu istri hamil setting harus berubah lagi dan musyawarah kecil-kecilan di gelar. Keputusannya tetap sama, saya tetap berangkat ke Riyadh dengan penuh kegigihan dan keinglasan harus benar-benar mencari ridhaNya. Dan istri yang ditinggalkan dengan kondisi hamil harus bersabar karena Allah. Dan hati ini sangat berat meninggalkan seorang istri tercinta yang dalam kondisi itu dia membutuhkan penjagaan, kasih sayang, pemeliharaan, dan pendampingan. (tapi sebaik-baik penjagaan Allah, sebaik-baik pemeliharaan adalah Allah), dengan bermodalkan kesabaran dan perjuangan istri, dia mengihklakan saya untuk berangkat (tetesan air matas aya mengalir, betapa sabarnya istri saya, Ya Allah trimakasih Engkau telah memebrikan sitri sholehah, mudah-mudahan engkau mentsabitkan kesholahnnya sampai akhir hayat kita). Wahai istri jika suatu saat kau membaca atau tulisan ini terbaca maka tiada kata lai yang dapat kuungkapkan "kau istriku yang sangat baik, yang selalu memberikan jalan untuk menemuNya, belajar mencintai-Nya, belajar ikhlas, belajar sabar dalam menghadapi masalah, belajar berjuang, maka saya doakan engkau wahai kekasihku mudah-mudahan Allah selalu bersamamu, mengasihimu, memberikan jalan yang terbaik buatmu,selalu memberikan ketabahan dalam mengahdapi hidup, dan keinginanmu selalu dikabulkan oleh Allah). Istriku, jika kau adalah bungaku maka harumilah aku dengan seribu cintamu menuju hadiratNya, jika kau adalah tamanku rengkuhlah aku untuk bercengkrama dengan zaitun-zaitunmu, jika kau adalah selimutku maka hangatkan aku untuk selalu beribdah pada-Nya. Istriku yang kucnita, tak ada lain yang dapat kupinta padamu selain "hantarkan cinta kita untuk menuju Allah" karena kebahagian itu adalah ketika Allah selalu ada dalam hati kita, kita nikah untuk Allah, kita bekerja untuk Allah, kita belajar untuk Allah, kita makan unutk Allah, kita minum untuk Allah, kita berjuang untuk Allah, kita tidur untuk Allah, kita bercinta untuk Allah, dimanakah kita? Kalau semuanya untuk Allah, kita adalah manusia yang selalu harus patuh dan tunduk padaNya, maka akankah kebahagiaan itu hanya ketika kita dapat rumah, mobil, uang, kerja, anak dll tapi Allah kita lupakan (wa'yadzubillah).mudah-mudahka perjalanan kita selalu ditunjuki olehNya.Amen
Melanjutkan kisah tadi, Alhamdulillah, sampailah pada puncak pemberangkatan meskipun disana masih banyak masalah (tapi Allah selalu meberikan jalan, dan masalah selesai, dan ini mungkin yang terbaik)namun, saya kira masalah ini tidak harus saya paparkan, karena saya anggap tidak terlalu penting buat perjalananku kedepan, masalah yang saya hadapi saya anggap pendewasaaan dan pelajaran dalam hidup, dan ternyata semua amsalah pasti ada solusinya tinggal bagai mana kita mencarinya, dan seindah-indahnya masalah ketika kita memasrahkan sepenuhnya pada Allah tampa harus berpangku tangan (Allah lebih tahu yang terbaik buat hambaNya). Sangat indah ketika hati ini selalu menerma kenyataan dan Allah sebagai dermaga dan pelabuhan. Karena semuanya adalah ibdah, maka tiada yang patut disesali dalam proses, karena sebuah proses adalah ibadah mengapa harus takut untuk berproses. Yang selalu membuat saya tenang dalam menghadapi hidup jika Allah selalu ada dalam kehidupnku, mengiriku, menaungiku, dan mengantarkanku pada kesadaran bahwa semuanya hanya untuk_nya (tidak yang lain), ketika saya beristri untuk apa kalau tidak karena sunnah rasulnya (lagi-lagi ibadah) jika saya ghuluw dalam bercinta terus dimanakah posisi cinta istri karena Allah, jika saya bekerja "katanya untuk ibadah" kemudian saya lalai dalam sholat jamaah, jarang baca qur'an, jarang mengerjakan sunnah, tidak shodaqo, dan ibdah-ibdah lainnya,terus untuk apa saya bekerja kalau harus melalaikan yang menjadi tujuan saya (waiyadzubillah).
Kepergia saya ke Riyadh bukanlah untuk rekreasi atau main-main tetapi yang paling pokok adalah saya dapat berhaji (meskipun Riyadh masih cukup jauh dari Baitullah), tapi kemunginan besar kalau sudah sampai di negeri rasuluulah saya bisa menunikan ibdah yang saya tunggu-tunggu dalam hidup. Ini kesempatan yang tidak boleh saya sia-siakan, karena tujuan awal saya beribdah dan menunaikan ibdah haji, maka tidak ada salahnya kalau saya harus berkorban untuk meneuinya. Ya Allah mudah-mudahkan niat awal saya tetap dilruskan untuk beribdah di rumah-Mu. Di samping saya dapat belajar banyak tentang pembelajaran bahasa Arab dan benar-benar saya mengetahui lingkungan Arab (karena saya sebagai muallim lughah Arabiyah).
Hari itu, tanggal 15 September 2007 saya harus mempersiapkan seluruh saya butuhkan seperti pakaian, uang saku dan lainnya dengan harapan tiket sudah ada ditangan, tapi apa yang terjadi tiket belum ada, sedangkan kapal terbang penuh dari orang yang mau pergi umroh, dan Visa habis tanggal 4 oktober, adanya tempat kosong Saudi Air line tanggal 8 oktober (ini tidak mungkin, karena resikonya sangat besar, bisa-bisa tidak jadi berangkat), maka solusinya saya harus beli tiket sendiri dan berangkat menggunakan kabal terbang Garuda atau Emirat (dan katanya tiket tidak diganti), waktu itu saya belum punya sepeser pun uang untuk belit tiket, tapi alhamdulillah kontak sana-kontak sini saya saya mendapatkan kepastian uang pinjaman (dari rumah dan dari mertua, ya malu dikit lah. He..he..he). setelah saya mendapatkan uang (uh susahnya bukan main neh untuk mendapatkannya, ya lagi-lagi dorongan isti dan motivasinya yang cukup besar), saya berani mengambil resiko, ketimbang tidak berangkat! Maka dengan niat dan azam yang kuat dan dengan keihklasan dan kesabaran istri saya kirimkan uang itu untuk bei tiket.
Setelah saya kirimkan uang itu, saya pergi kerumah mertua untuk pametan, takutnya pemberangkatannya mendadak (meskipun sudah saya kirimkan uang tersebut belum ada kepastian pemberangkatanya, apakah tanggal 20 atau 24), dan sedikit pinjam uang untuk sangu (masak cih, keneri orang gak bawa uang sepeserpun) ya alhamdulillah dapan unag pinjaman 2 juta. Menurut saya udah cukup hidup satu bulan sambil menunggu beasiswa dari KSU (king saud university). Dua hari saya di rumah istri (berangkat hari Sabtu pulang hari Senin pagi, dengan harapan ada kepastian, kemudian saya pulang ke Madura untuk pamitan). Di tengah perjalanan ke Malang tiba-tiba ponsel saya berdering, ternyata ada SMS dari mbak Hajar " mas berangkatnya besok pagi jam 5", antara percaya dan tidak, kemudian saya telp tersnyata benar besok pagi saya harus terbang ke Jakarta dan jam 12 saya cek up ke Jiddah kemudian ke Riyadh, waktu pemberitahuan itu, saya belum sempat pulang ke Madura dan untuk pulang juga tidak memungkinkan dengan waktu yang cukup singkat. Saya telpon Ibu dan keluarga di rumah, bahwa saya tidak bisa harus terbang besok pagi dan saya tidak bisa pulang, sedangkan hati saya sudah ada di rumah ingin sekali saya ketemu dengan Ibu dan keluarga. Tapi, al-hamdulillah ibu tercinta mau ke Surabaya untuk mengantarkan anaknya (ibu maafkan anakmu, yang gak sempat sungkem di Madura, terimakasih ibu ya, perjuanganmu tidak akan pernah saya lupakan, dan akan selalu saya doakan dalam sholatku dan munajtku, mudah-mudahan Allah selalu mengampunimu dan selalu memberikan petunjukNya pada jalan yang lurus. Amin).
17 September 2007 (5 Ramadhan 1428)
Hari itu saya harus mempersipkan dan berpamit-pamitan, dengan waktu yang cukup singkat bagi seorang yang ingin bebergian jauh, adalah cukup melelahkan dan membingungkan apalagi ingat istri yang masih 6 bulan baru dinikahi dengan anak dikandungan 3 bulan, hati ini menjerit seakan-akan mengeluarkan larva panas yang akan melahap cinta dan kerinduan, tapi apa boleh buat Allah swt yang telah menentukan semuanya. Setelah sholat Ashar saya pamitan kepada beberapa dosen PKPBA, pengasuh dan beberapa teman, sampai shalat isya'. Dan setelah saya anggap selesai, tepat jam 21.wib saya berangkat dengan mobilnya kyai Chamzawi di antar mbak Yayak (ini teman sekaligus adik saya yang sangat baik hati, mulai dari sejak kenal dia, hati saya sudah menggangap dia sebagai saudari saya, mengapa, karena mungkin ada ikatan batin yang kuat, antara kakak dan adik sehingga dia banyak paham tentang saya dan mungkin sebaliknya, dia orangnya kadang polos dan kadang juga tertutup, sering saya curhat sama dia baik tentang ma'had dan lainnya) dan juga ditemani mas Komari dan tentunya Istri tercinta Sayyidah Hafsho al-Alwy (I L U) menuju kediaman bapak Rektor untuk pamitan, sesampainya di sana, saya tidak dapat menemuinya karena mungkin terlalu malam atau belnya tidak berfungsi, maka saya cukupkan dengan menggunakan via SMS dan beliau membalasnya demikian "selamat jalan, semoga Allah selalu melindungi perjalanan ini dan selalu memberi kemudahan dalam upaya tholabul ilmi ini serta menjauhkan rintangan yang mungkin terjadi…" dengan penuh kekuatan dan himmah yang tinggi saya bertolak dari rumah bapak Imam Suprayogo menuju terminal Arjosari. Sesampainya di terminal jam menunjukkan 23.00 wib. Kemudian saya menuju bis pemberangkatan terakhir ditengah perjalanan saya tidak bisa tidur karena semua yang saya akan tingglkan berargomen dan bergolak, setelah beberapa jam bis melaju sampailah saya di termina Surabaya, dan langsung menuju masjid untuk menemuni Ibu tercinta yang sudah mulai jam 20.00 wib ia sampai di tempat itu. Peluk sayang saya tumpahkan dan sambil menunggu jam 4 pagi saya ngobrol dengan beliau cukup asyik sampai-samapai waktu berlalu begitu cepat. Setelah makan saur dan perseapan selesai saya berangkan menuju bandara. Setelah sampai di bandara kami shoalat shubuh sambil menunggu umi Munir, mas Mustain, mbak Hajar dan beserta keluarganya yang mengantarkan. Setelah beberapa menit berikutnya, dan kami sudah ketemu. Kami mempersiapkan segala sesuatunya untuk dibawa.
Detik-detik perpisahan dengan orang tua dan Istri sudah di depan mata, hati mulai berguncang, tangan gemetar, mata mulai memancarkan cahaya,kaki terasa berat tuk melangkah, mulut mulai mengeluarkan kata demi kata untuk sang istri dan umi tercinta, saya minta keihlasannya, kesabarannya, keridhaannya. Ibu "maafkan anakmu geh, mungkin ada salah dan khilaf, mohon keikhlasannya, keridhaanya ya bu. Wahai cintaku, istriku tersayang "cintaku maafkan abi jika tangan, hati, dan pikiran abi sering mengganggu ketenangan umi, ikhlaskan kepergiaan abi geh, agar tenang dalam belajar dan bepergiaan, umi ndalaem sayang jenengan.Muaah. saya peluk umi terasa damai tubuh ini. Setelah urusan kapal terbang selesai seperti tiket dll, saya pamitan kedua kalinya kemudian masuk dan tangan ini tak kuasa melambai dan wajah umi dan istri kemudian menghilang. Wahai ibu dan cintaku, kita ketemu lagi di Indonesia dengan wajah dan nuansa berbeda, saya sayang jenengan semua. Muah. Jangan lupakan diriku dalam doamu.

Selasa, 18 September 2007 (6 Ramadhan 1428)
Saya terbang dari Surabaya jam 06.00 dan samapi di Jakarta jam 07.30. setelah mendarat, saya mempersiapkan segala sesuatunya di bandara, seperti tiket, fiksal dll, sambil menunggu jam 12.00 untuk terbang ke Riyadh, saya telpon seluruh keluarga saya yang ada di madura dan teman-teman dekat saya. Karena saya tidak sempat berpamitan pada mereka, ada yang menangis saat saya nelp, ada yang mendoakan dan bahkan ada pujian-pujian atas keberangkatan saya seperti sms yang saya terima : I'm proud of you and I always dream to be like your doing, congratulation and I hope you don't forget me guy's, I pray you my god bles you amien.
Kapal terbang pun, meluncur suasana hati pun berubah terasa tubuh ini di bawa oleh awan dan angin, dalam pikiran saya "ya ini bukan mimpi lagi untuk terbang dan naik pesawat, ternyata Allah menakdirkan saya untuk terbang, ya Allah asykuruka katsiron" saya lihat ke bawah, rumah-rumah, pohon-pohon, dan apapun yang ada di bumi menjadi kecil. Dalam hati saya "apa yang dibanggakan manusia, jika dia sudah tidak tampak, apa harganya mereka kalau mereka tidak beriman di sisi-Nya, yang punyak harta pun kecil, yang punyak jabatan banyak pun demikian, apa yang mereka akan banggakan, kalau bukan karena kasih sayang Allah yang melimpah ruah mereka sudah di lenyapkan dari muka bumi dan sangat mudah bagi Allah untuk melenyapkan hamba-hambanya. Ya Allah berikan keimanan dan ketakwaan pada hambamu yang lemah ini" waktu mulai berputar, jam demi jam sudah terlewati. Di samping kanan-kiri, belakang depan, penuh sesak dengan orang-orang dengan berbagai kegiatan di atas kapal, ada yang sibuk ngobrol, ada yang lihat-lihat kebawah menikmati pemandangan di sekitarnya dan ada pula yang asyik dengan mimpi-mimpinya, saya sendiri menikmati kesendirian dengan pikiran di bandara (apakah istri sudah sampai di malang atau…???) serasa hati masih di Indonesia, meskipun tidak terasa sebentar lagi saya mendarat di Jidah, saya melihat kebawah hamparan gurun sahara yang indah, yang sebelumnya saya hanya bisa dengar cerita dan gambar, tetapi hari ini saya dapat menyaksikannya sendiri. Ya Allah betapa luasnya ciptaan-Mu." saya lihat orang di samping saya pada makan, tapi ada juga yang asyik dengan puasanya meskipun hanya segelintir saja, termasuk saya. Ya mungkin makanan dan jatah saya habis karena saya tidak diambil, tapi jatah puasa saya lebih besar, dan lapar saya adalah saksi nanti di akhirat, saya akan mengambil jatah saya besok di Sorga. Amin. Setelah mendarat, waktu maghrib masih belum tiba, sambil menunggu datangnya waktu yang saya tunggu-tunggu itu, saya ngombrol dengan orang-orang yang ada di samping saya, kebetulan mereka ibu-ibu yang sudah kerja di Riyadh cukup lama (TKW), ya…banyak cerita yang mereka kisahkan dari yang mengharunya dan sampai yang lucu-lucu. Dalam hati saya, ya itulah hidup!!! Kadang ada suka dan pula cita.

Rabu, 19 September 2007 (7 Ramadhan 1428)
Sekitar jam 06.10 waktu Jiddah, saya mendarat dan langsung disambut waktu maghrib, "alhamdulillah saya mampu berpuasa biidznillah" meskipun melalui perjuangan yang tidak terlalu payah, buktinya yang sekapal dengan saya, sekitar sepuluh atau lebih yang berpuasa. Ya..memang disana ada rukhshoh untuk musafir. Waktu berjalan menyelusuri parit-parit Jiddah, setelah satu jam setengah berada di bandara Jiddah, kapal pun meluncur kembali menuju bandara Riyadh. Wow asyiknya pemandangan di bawah sana, lampu-lampu berwarna-warni, terang benderang cukup menyejukkan pandangan, meskipun kelihatan kecil dari atas ma,um keindahannya tetap terlihan, penuh pesona. Setelah satu jam berada di kapal terbang jurusan Jiddah-Riyadh, kapal pun mulai bergerak berputar, menandakan akan mendarat, sang pramugari dengan suaranya yang diperhalus mengingatkan para penumpang untuk memasang sabuk pengaman yang ada dikursi masing-masing. Dan dari louspiker juga berbunyi "para penumpang diharapkan memasang sabuk pengaman, sebentar lagi kapal jurusan Jiddah-Riyadh akan segera menderat". Ya Allah, engkaulah yang memberikan kemudahan dan kesulitan, maka mudahkanlah perjalananku.
Kapal Garuda pun mendarat dengan sempurna, tidak ada gangguan selama perjalanan, saya bersyukur kepada Allah yang telah memuluskan dan melancarkan perjalanan saya. dengan hati yang penuh penasaran dan pikiran penuh pertanyaan, seperti apakah kota Riyadh, ibu kotanya Saudi Arabiyah, "tentunya megah dan cukup besar", ternyata apa benar, ketika saya menginjakkan kaki di Air port, pemandangannya cukup indah dan menakjubkan, sangat beda dengan Indonesia, bersih, rapi dan megah. Setelah beberapa menit mencari tas, dan menyelesaikan segaa sesuatunya di bandara seperti pemeriksaan pas port dan tiket, maka saya menuju ruang penjemputan, di sana sudah menunggu sahabat-sahabat saya seperti Abdul Wahid dan Mubasyir dan beberapa teman yang datang sebelumnya.
Dalam perjalanan menuju kampus yang akan saya tempati, saya menyaksikan pemandangan yang sangat indah di kanan kiri saya, pohon kurma berjajar rapi dihiasai lampu berwarna warni dan terang menderang, dan pertokoon yang cukup megah juga dihiasai dengan lampu-lampu, malam yang indah, itu yanga ada dibenak saya, memang kota ini cukup indah, tapi waktu itu udara cukup panas, sehingga badan yang kurang istrihatan semakin tidak enak dibadan, tapi kepayahan tidak terlalu saya rasakan, karena aroma kurma yang menyengat sudah mempuatku terlena dalam dekapan kota Riyadh.
Istri tercinta, saya sudah sampai. Ibu yang kurindu, saya sudah berada di kota Riyadh, kabar itu ingin sekali saya samapikan sama mereka, tapi bagaimana caranya, saya hanya memendamnya, meskipun hendpon ada di baju, tapi saya tidak mungkin menghubungi mereka, karena hendpon saya tidak bisa digunakan. Bukan rusak atau tidak ada sinyal, tapi perbedaan negara sehingga tidak bisa menghubungi mereka, harus menggunakan nomor baru, tapi bagaimana? Saya bingung….bingung….umah…umah….umi…kerinduan itu muncul bak raksasa akan menerkam mangsanya. Tiba-tiba dalam kebingungan itulah, teman saya mubasyir menyodorkan hendponya, "ini mas, kalau mau menghubungi keluarga", bagai nahkoda tersesat menemukan arah melajunya, "ya syukron" ungkap saya, kemudian saya tulis kata-perkata yang ditujukan kepada sang istri lewat mbak yayak dan ke rumah.
Beberapa menit kemudian, sampailah mobil yang saya tumpangi ke King Saud University, sebuah kampus yang cukup megah dan sangat luas, belum pernah saya menginjakkan kaki ke kampus seluas ini, meskipun waktu itu malam hari tapi saya melihat kemegahannya dari pancaran lampu yang sangat terang menderang. Kemudian, saya turun menuju sakan (nama hunian yang gunakan mahasiswa), namun tidak langsung mendapatkan kamar, harus melalui prosedur dulu. Malam itu saya dan teman-teman yang sudah berpengalaman langsung menuju kantor Sakan (asrama) untuk memberitahukan kedatangan saya dan teman-teman. Akhirnya setelah selesai melaporkan, saya disuruh untuk menempati kamar sementara di kamar tamu, tapi teman-teman mengajak saya untuk tidur di kamar mereka, akhirnya malam itu saya nikmati dengan perasaan bahagian bercampur sedih, bahagia karena saya benar-benar berada di Riyadh, sedih karena meninggalkan istri beserta calon anak dan juga umi beserta keluarga.
Malam merambat melalui lorong-lorong kampus riyadh, hati mulai berteriak seandainya sang istri berada di samping saya betapa indahnya malam ini, dan kerinduan itu kupersembahkan padanya. Ya…inilah sebuah pergulatan antara kerinduan yang menggebu-gebu dengan kesungguhan dalam belajar. Ya Allah, tenangkan hati saya, damaikan pikiran saya, dalam menempuh studi ini meskipun, saya harus meninggalkan sang cinta, yang wajahnya dan apa yang ada dalam dirinya belum bisa saya lepaskan dan mungkin tidak akan bisa saya lepaskan.

Kamis, 20 September 2007 (8 Ramadhan 1428)
Hari Kamis di kampus ini, merupakan hari libur. Sehingga saya tidak belum masuk kampus atau belum bisa melihat-lihat kampus secara dekat.ya..alhamdulillah, dapat melepaskan penat terlebih dulu, sebelum gas saya tancapkan untuk menembus relung-relung kampus tertua di Riyadh ini. Katanya, kampus ini, kampus termegah, terlama dan terhebat dibandingkan dengan kampus-kampus yang lain di Saudi ArabiyahArab saudi mempunyai 28 PT (19 di antaranya adalah pergurruan tinggi negeri) yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi. Sebagian perguruan tinggi atau universitas hanya mempunyai fakultas atau jurusan kajian ke-islaman saja, sebagian membuka program studi Islam dan bahasa Arab, sementara yang lainnya mempunyai fakulats umum seperti kedokteran, bahasa, pendidikan, ekonomi, pertaniaan, dsb. Sedangkan King Saud University (KSU), mempunyai banyak fakultas seperti Tarbiyah, bahasa dan sastra, pertaniaan, teknik, administrasi negeri, kedokteran, dan lain-lain. Bahasa pengantar adalah bahasa Arab. Mahasiswa asing umumnya belajar di program bahasa yang disebut ma'had al-lughah (institut baahasa), setelah itu baru masuk S1. lama belajar bahasa tergantung hasil tes masuk universitas. KSU juga memiliki program S2 dan S3. ya..itu yang baru saya ketahui dari KSU, karena hari ini masih libur, santai dulu ah…, sambil menyusun stategi apa yang saya akan lakukan di tempat yang jauh dari sang bunda, istri, saudara dan kerabat.
Karena hari libur, saya belum banyak melakukan aktivitas. Gak ada lain kecuali tidur, karena saya melihat semua mahasiswa di sakan kalau hari libur, bisa di pastikan tidur massal. Apalagi puasa, aktivitas tidurnya di mulai setelah shubuh sampai Dhuhur, sedangkan saya belum terbiasa tidur pagi, hari itu meskipun pingin tidur, tidak bisa tidur, mau baca tidak punya bahan bacaan, mau keluar sangat panas, mau tetap di kamar pada tidur semua, mau ke kamar teman juga pada tidur.capek deh….!!!. hari-hari puasa, bisa dipastikan aktivitas tidak terlalu banyak, sampai menjelang manghrib, saya dan teman-teman hanya mempersiapkan diri untuk ifthor di masjid sakan dan terkadang di masjid Jami' kampus (kebanyakan dari mahasiswa pada waktu puasa berbuka di masjid, karena di sini disediakan untuk buka bersama, seperti kurma, jus dan minuman).
Menjelang tidur malam hati saya tidak pernah tenang, karena yang ada dalam pikiran saya adalah istri, ia selalu terbayang setiap saat, mungkin saya dapat menghilangkannya ketika tertidur, tapi kadang ia tiba-tiba muncul dalam mimpi, sehingga tidur saya juga dibangunkan dnegan kemesraan bersama istri, hal itu membuat saya selalu memikirkannya, meskipun masih 2 hari di sini tapi seaka-akan sudah dua tahu, subhannallah, kerinduan itu luar biasa. Sayang, jika abi mampu untuk terbang maka kan hinggap dalam dekapanmu. Sayang, jika aku dapat menjadi sinar, akan sinari engkau dengan seribu cintaku sehingga kau terbelenggu dalam dekapan kerinduanku. Sayang, seadainya kau berada di sampingku saat ini, betapa panas Arab Saudi tidak akan mampu untuk membakarku. Sayang, jika kau berada di sisiku saat ini, kesejukan akan tanpak dalam hatiku. muah
Ketidak tenangan saya setelah samapi ke Riyadh ketika saya tidak bisa menghubungi istri, karena masih belum punya kartu perdana (menurun orang sini, syarihah), ya mungkin itu satu-satunya hati ini bisa tenang, tapi bagai saya dapat membelinya uang aja tidak punya. Karena melihat kegelisahan saya itulah, teman sekamar saya memberi pinjama uang sebesar 2 ratu real (kalau dirupiahkan sekitar 480.000). ternyata, membeli syarihah itu tidak semudah apa yang saya bayangkan, dimana tempatnya sangat jauh dan juga mahal, perdananya sekitar 100 real (rp 250 ribu) ya…bersabar deh. Saya bawa uang sekitar rp 1.050.000 tapi masih belum saya tukar, kalau ditukar kira-kira 4 ratus real. Tapi kapan…………?

Jumat, 21 September 2007 (9 Ramadhan 1428)
Hari ini, tidak terlalu jauh dari hari kamis sebelumnya, karena masih hari libur. Tapi, perbedaannya, ketika saya mengikuti pertama kali sholat jum'ad di kampus, saya melihat keindahan jamaah dan khutbah yang disampaikan. Khatib ketika menyampaikan khatbahnya sangat menarik dengan bahasa yang anggun dan menyejukkan penuh dengan kata-kata indah, dengan bahasa Arab yang fusha dia cukp elegan dalam melafadkannya.
Lagi-lagi ketika malam hari tiba, wajah cantik keibuan dan penuh pesona sang istri tercinta tampak membawa seribu kerinduan, hati siapa yang kuat kalau wajahnya selalu membayangi langkah dan setiap gerakannya. Ya, itulah yang terjadi pada saya, apalagi mau tidur, seluruh yang adalam dirinya terbayang, tawanya, senyumnya, gayanya, nakalnya, genitnya, manjanya, manisnya, semuanya……..ya Rabb betapa indahnya kerinduan, tapi sungguh menyakitkan jika kerinduan hanya kerinduan tanpa sebuah pertemuan, tapi bagaimana saya bisa bertemu, sedangkan jarak memenjarakan saya. maka jalan keluarnya adalah saya harus mendengar suaranya, tapi lagi-lagi saya masih belum memiliki kartu. Ya bersabar…lagi, sampai kapan, saya bisa mendengar suara indahnya. Wasta'inu bissabri wa sholah, saya selain harus sabar, saya selalu mendoakannya agar cintaku selalu diberikan kesehatan dan diringankannya kehamilannya, saya tidak pernah lupa ketida sujud dan selesai sholat saya mendoakannya, mudah-mudahan persalinanya dimudahkan, mudah-mudahan dijauhkan dari penyakit, mudah-mudahan dirinngankan kehamilannya, mudah-mudahan selalu dapat jalan keluar, mudah-mudahan urusannya dimudahkan. Ya Allah, istajiblana dua'ana Mah…………saya kangen jenenga……………….kaaaaaaaaaaaaaaaagggggggggggeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnn jiddan

Sabtu, 22 September 2007 (10 Ramadhan 1428)
Alhamdulillah hari ini saya bisa ke kampus, seperti apa KSU dan bagaimana keadaanya???. Hari ini, kata teman saya mengurus perlengkapan administrasi dan lain-lain (ijroat). Hari pertama saya mengurus isyar qobul di lantai 3 bagian idorotul minah (kantor beasiswa), setelah selesai ke bagian jawazat (pasport) dan setelah itu saya pergi ke bagian kesehatan tapi masih tida bisa ditemui, pintunya di tutup. Ya besok pagi aja!!!!
Hari ini juga, saya sudah punya nomor baru 0543470113 (mobaily), tapi sayang saya belum bisa menghubungi istri saya, karena Hpnya tidak bisa saya hubungi. Karena masih menggunakan fleksi dan fren, sedangkan keduanya tidak bisa sms, dan saya juga tidak dapat sms. Untung ada teman saya, Nurul Inayah yang imut dan baik hati, Ya..Allah, berikanlah mudahkanlah urusan saudariku dan kabulkanlah segala keinginannya. Adekku, aku sangat berterimakasih padamu, karena kau telah membantu saya untuk berdialog batin dengan cintaku, dengan ikhlas kau memberikan pulsamu, mudah-mudahan Allah yang membalasnya.

Ahad, 23 September 2007 (11 Ramadhan 1428)
Saya melanjutkan kembali ijroat yang masih belum selesai, yang saya kira mudah ternyata cukup bulet dan sulit, apalagi saya melihat ketidak disiplinan para penjaganya, atau mungkin puasa, sehingga sering tutp dan tidak ada orangnya. Ya khusnudhan aja deh.

Senin, 24 September 2007 (12 Ramadhan 1428)
Hari yang indah buat seorang pecinta (karena seringnya saya bilang hubb, saya disini dijuluki rijal hubb, sama ketika saya masih di Inonesia dijuluki ustadz cinta..he3), indahnya ketika saya pergi untuk perikasa darah di bagian pemeriksaan tiba-tiba saudariku Nurul Inayah sms yang bunyinya "ust.ni no umi yg br cptn mcl kagn brt, spt 1 ton brs". Oh sayangku sudah punya HP baru dan saya sudah bisa sms dan nelpon padanya, seperti salju jatuh di padang sahara, waktu itu juga saya angkat hp dan langsung menelponya, dengan ungkapan-ungkapan yang sudah tidak tertahan lagi aku lontarkan…….!!!! Mama, abi sayang jengana, abi pingi dengae suara jenenagn, kangan ma dan lain-lain. Selaksa kerinduan sedikit terobati meskipun tuh ini ingin sekali memeluknya, tapi apa daya hanya seorang insan yang tidak bisa melakukan banyak hal.
Sms yang muncul pertama kali muncul dari Hp cintaku adalah : Pagi assalaikm, gmn kbrx syng? Subhanallah sltx mau sms cinta saja sltx bkn main hrs k countr 10x, sy kgn pooll, ini hp umah br loh yah, emuah. Sebenarnya saya tidak tega ketika sang cinta harus bolak-balik conter HP, tapi bagaimana kerinduan itu harus menghilangkan semua, mungkin demikian juga dengan istri meskipun harus bersusah-susah memperbaiki hpnya erro atau kartunya yang rusak demi kerinduan pada saya. Alhamdulillah kerinduan itu terobati meskipun hanya sedikit dengan kata-kata yang tidak berruh dan berjasad. Tapi hanya itu yang ia dapat perbuat demikian juga saya, kalau hati ingin sekali selalui menemuinya baik ruhan dan jasadan.
Saking kangennya sama istri, saya tulis sms padanya "sayang abi sedih sekali" terus ia balas dengan penuh kedamaian "knp syng? Gak blh sedih geh nnt hulaimx kut sdh, slm dr adik tuk abi t'syng. Sayang saya sedih bukan karena tidak punya uang, atau yang lainnya, tapi sedih karena tidak dapat menatap wajah cantik dan lembut kulitmu sayang. Kemudian ia bales lagi yah ngapntn smngkn tasek rpt nuzulul quran di idaroh, jenengan gak blh sedih ngeh syng! Alloh maana. Setelah itu saya miscal terus-menerus untuk menghilangkan kerinduan itu dan ia balas dengan almualaikum yah sy br slesai rpt, td yg mcl no dik samsul, slm dr dek sholeh n temn2 mnt doa mau cpt susul jenengan, sy kangeeeeen yah. Abi juga kangen………….muah

Selasa, 25 September 2007 (13 Ramadhan 1428)
Hari itu saya masih mengurusi administrasi yang belum selesai. Sambil jalan-jalan dan melihat-lihat kampus yang cukup megah di kota Readh ini. Dan saya mengikuti tes masuk Tadrib Muallimin, tes ini sangat menentukan lulus dan tidaknya saya masuk di tadrib muallimin, agak degdekan, karena tahun-tahun sebelumnya dari Indonesia pun banyak yang tidak lulus langsung, masih harus turun dulu ke kelas di bawahnya (ma'hadul lughah wa shaqofah) masuk kelas 3. sedangkan saya tidak ingin lama-lama di Riyadh, melihat keberadaan saya yang masih banyak urusan di Indonesia terutama keluarga. Ya setelah di berikan tes ujian, waktu itu ujian qowaid lughah, alhamdulillah, ini mah makanan saya. saya dapat mengerjakan tes dengan mudah dan sesuai waktu. Tapi bagaimana dengan tes yang ke dua dan ketiga, ya alhamdulillah semuanya bisa saya kerjangan dengan mudah dan saya dinyatakan lulus di tadrib muallimin. Kemudian saya sms sama umah dan balasannya "alhmdllah, yah sy sgt bhgia skali mndngrx, apa lg stlh blng sm adek, kt adek abi hrs t'baik, peluk cium dr adek n umi, emmuuah
asalamualaikum yah, maaf kmrn umah ktdrn hp umah kyk hp ustdh muf . hrgax 480 rb, yah jenengan hrs sbr, ngeh! Umah dsni jg dmkan, Alloh maha kaya yah, jgn kwtr, I miss u. sayang, kalau tidak sabar terus abi bagaimana, ya harus sabar kerena ini bagian dari hidup. Karena memang saya tidak megang uang, kalau megang masih minjam dua ratus ke akh Wahid, dan juga saya masih punya tanggungan hutang di rumah sekitar sembilan juta (5 juta pinjam ke rumah, 2 juta pinjam ke mertua dan 2 jut lagi pinjam keteman-teman), ya Allah berilah kemampuan pada hambaMu untuk dapat membayar hutang Allahummagfiny bihalalika 'an haromika, waghniny minfadlika 'amman siwaka. Saya yakin haqqul yakin Allah pasti memberikan jalan yang terbaik dan pasti diberikan jalan keluar. Karena Allah, selalu memberikan kasih sayangnya pada hamba-hambanya, dan selama saya menjalani hidup, bimasyiatillahi, selalu ada jalan keluar asalkan harus menjalaninya dengan penuh kesabaran dan ketabahan ya tentunya harus berusaha dengan penuh keyakinan, bahwa Allah selalu memebrikan yang terbaik. Yang penting, saya harus selalu menikmati pemberiaannya dan mensyukurinya, dan juga harus tabah dan sabar jika menimpa sesuatu yang terkadang sulit untuk saya pecahkan dan saya lakukan.
aslm, suamiq syng gmn kbrx? Umah br plng ngaji, oh yah gmn kulx syng! Jg dri n kshtn baik2, sy slalu mrndkn jenengan, alm dr si kcl to abi cynk. Istriku sms, seneng banget deh……!!! Sayang kabar abi baik-baik saja. Saya senang ketika istri mengaji (setoran) ke Neng Ismiyaty (guru ngaji, dan beliau hafidhah), saya berdoa pada Allah mudah-mudahan semangat istri saya selalu menggebu-gebu untuk menjadi hafidhah, karena hati ini sangat bahagia jika istri saya menjadi hafidhah. Dan saya melihat istri saya sangat semangat untuk menjadi hafidhah, saya sangat senang sekali. Sayang, abi selalu menunggu jenengan untuk menjadi hafidhah, karena kebahagiaan bukan karena banyaknya harta, banyaknya jabatan dan megahnya bangunan, tetapi kebagiaan jika cahaya Allah selalu bersinar di rumah kita, maka sinarilah rumah kita dengan ayat-ayat dari-Nya. Sayang, abi juga akan berusaha untuk mengamalkan ayat-ayatNya dan juga anjuran Nabinya. Karena selama ini, abi merasakan kebahagiaan, jika abi bisa melaksanakan perintahnya dengan benar dan baik, bimasyiatillah .
hari ini hati saya sangat bahagia, disa aslmkm, ust sy sdh pngn nangis di pngkuan jenegan, ust sy bth njenengan.
Rabu, 26 September 2007 (14 Ramadhan 1428)
1) aslmkm, yah doakan umah ngeh? Knp hati n pkrn umah gak tnang, sy kshn sm adek tkt sdh jg, yah cpt balek ngeh? Sy synk njenengan. 2) aslmkm yah afone ngeh br bs sms, td ad acr buka brsma di mabna, sy kangeeeeen pol sm jenengan. Skrng alhmdllah sdh senang hati n pkrnx. 3) slm syng blk buat org yg lg b'jhd di gurun sahara cinta, doa n syngq slalu mnyrtaix, yah enakx sy pake' krtu ni or xl kmrn ngeh?
Kamis 27 September 2007 (15 Ramadhan 1428)
1) sobakhul khoir ya zaujin nabil! Kaef hal? Sy kgn jenengan, oh yah xlnya kmrn bs, slh nls no. umah no mas adzim n mas anam, sy cium kning jenengan ngeh emmuuah.

Jumat 28 September 2007 (16 Ramadhan 1428)
Sabtu 29 September 2007 (17 Ramadhan 1428)
1) aslmkm, af-one ngeh suamiku syng? Kmrn pls umah hbs, mau blm dberi rizqi sm Allah, sbr ngeh SAYANG! Ingn hati untk slalu hbngi jenengan trs, krn umahpun tak kuasa mmbndung krnduan ini, tp alhmdllah hr ini dpt rizqi untk bs bli pls, peluk cium n syng dr adek kcl n uma, emmuah. 2) aslmkm, alhmdllah sy ikut snng yah? Tp jgn lp jg kshtn syng n jgn smpai mnggangu studix, sy ingin jenengan sukses studix n bs di banggakan to hulaim, I miss u. 30) kangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen, yah sy ngak kuat, emmmmmmuuuuuuuuuuuuuuuuuahhhhhhhh.
Ahad 30 September 2007 (18 Ramadhan 1428)
1) aslmlkm, skrng lg ngapain syng? Dsni ada lmba qiroah, sy b'doa smoga anak kt suarany spt qori'2 itu, yaa plng pol kyk suara abinya, he2 emmuuuah. 2) aslmalkm yah skrng ada parade puisi, brsan zawawi imron b'puisi sy ingt jenengan yah? Jd tmbh kangn he3. emmuuuah….emmuuuah….emmuuuuah. 3) aslmkm, yah brsn ust nuril baca puisi untk jenengan smpai mngis n bnyk tmn2 t' haru, sy jg ikut menangiis, sy syng jenengan.
Senin 01 Oktober 2007 (19 Ramadhan 1428)
1) aslmlkm, alhmdllh baik, tesisx blm smpt dgarap, komptrx baik2 aja, yah sy ngak kerasan dsni, gak ada air, pngn plng tp PKPBA msh ngajar sy blm periksa nggu plng, insya tgl 8, doakan plng ada tmnx ya ngeh! Sy kangen trs sm jenengan, adik baek2 aja, doakan smoga gak nkl. 2) asalaikm, yah ada kbr gmbira, ustdh iril sdh mlhrkn ankx prmpuan, tp mlhrknx dg oprasi, smoga umah nnt dprmdh yah ngeh tnp oprasi, AMIIEN 3) asalaikm, yah mau tnya klo mau smpn uang d bank gmn?no rkng n pinnya brp, oh ge sy td sms k madura tp gak nymbng, umah mnt no yg ada d madura.
Selasa, 02 Oktober 2007 (20 Ramadhan 1428)
1) asalaikm, yah umah lemes, hbs ngajr, sy kangen jenengan, pngin brng sm jenengan. Yah cpt balik ngeh! 2) yah sy dtny kpn plng k madura? Sy k madura apa ngak ngeh ! sbnrnya pngn tp fisik sy gak kuat ,yah knp sy sdh ngeh? 3) mboten ngrtos, sy kira dr jenengan, barusan sms sy dr mb' ibah, yah …..!smua org kok pd kshn sm sy, ktx dtnggl suamix, sy jd ingn nangis. Mngkn sbtu sy plng. 4) yah sy gak pa2, jengn, gak usah mkr, slma ini sy mrsa jngn gak ngglin sy, jngn slalu ada dhati n jiwa sy, sy syng jngn, smoga Alloh slalu b'sma kita. 5) yah umah mnt maaf, srng ganggu pkrn jngn, gak usah pkr umah, skali lg maaf, mhn doax.
Rabu 03 Oktober 2007 (21 Ramadhan 1428)
1) yah angkat ge! 2) af-one yah tdr, gak da pa2, td kangen pngn dngr suara ayah, emmmmuuuuuah. 3) ust sy plng sm de' emi, skrng ad dsni. Slm dr ia mnt doakn ddpn ka'bah skripsi cpt slesai biar cpt nkh ktny, slm kngn dr adek to abi cyng. 4) asalaikm, yah nnt sore umah ngdain buka brng sm musrif/ah, untk doakan jngn n adek biar slamat, smntr sy gak bs mcl ge! Sy syng jngn, emmmuuuuah. 5) alhmdllh, kt hrs b'sykr, aalloh bnr2 ,mnjkn kbsrnx, sy t'haru ingn nangis yah, kl jngn gak ada uang gak usah dkrmkn dl syng.
Kamis 04 Oktober 2007 (22 Ramadhan 1428)
1) aslaikm, yah af-one brsn dtng dr idaroh, ikut bnt pndhn idaroh, jngn lg ngapain? Gmn uangx jd dkrm k madura? Hati2 yah ge? Sy kangeeeeen. 2) yah sy kngn pngn dngr suara jngn sbntr sj. 3) (yayak) mnt doakn cpt dtng jdhx, bs s2, n jd org yg sbr.
Jumat 05 Oktober 2007 (23 Ramadhan 1428)
1) alhmdllh sgalax lncr, yah jgn lp slalu b'syukr, insyaalloh sy plng hr ahad pagi sm de' emi, brsn ambl parcel jd ingat jngn KANGEN, mau siap2 b'buka, emmuuuah. 2) aslaikm. Yah lg ngapain? Sy mau tdr ingt ust, kngeeen yah.
Sabtu 06 Oktober 2007 (24 Ramadhan 1428)
1) alhmdllh sht, skrng lg p'siapn mau plng, yah td jngn ngebel no sapa? Kodex no mlng, mknya sy kaget, sy tmbh syng jngn, doakan adek n umah ge yah. 2) aslaikm, yah bsrsn sy sowan k gus is, dbri amln doa n dpnjmn buku, bsk sy plng, brngkt ba'da subuh doakan yah ge!
Ahad 07 Oktober 2007 (25 Ramadhan 1428)
1) aslaikm, yah alhmdllh skrng umah smpa rmh, slm dr abah n umik, dan umi mnt khuss didoakan jngn saat umroh smbh dr sktx, sy syng jngn, emmuuuah . 2) aslaikm, yah brsn umah slesai b'buka, ingt jngn biasax maem brng sm jngn, yah sy sndrn drmh, kangen pol sm jngn, sy syng jngn, emmuuuuah. 3) dek emix lngsng plng yah? Skrng umah mau terawih sm adek, sy ngak sndr yah, sm halimi kcl yg setia mnmni, sy slalu stia n sbr mnnti jngn, emmuuuuah.
Senin 08 Oktober 2007 (26 Ramadhan 1428)
1) inggeh syng! B' arti sy smpun mbten usah zakat dsni ge! Yah sy brsn I'tikaf sm abah dmasjd, skrng mau p'siapn sholat subuh, ayah shtkn? Jg diri baik2 syng, emmuuuuah. 2) yah KANGEEEEN.
Selasa 09 Oktober 2007 (27 Ramadhan 1428)
1) wasslm, yah priksax br nnt mlm, soalx dktrx ngak ada, oh ge maaf frenx dbeli bi' isrok, ga pa2 ge yah, bsk beli lg, mmg knp? Jngn shtkn sy br slesai masak.

Kamis, 25 Oktober 2007 (14 Ramadhan 1428)
Aslm, yah umah br slesai shlt, msh msih ngaji, yah td mlm sy silaturrahmi ke pr dewankyai, oh ya ada kbr gembira u.muf mnkah tgl 7 november, n ust nuril dterima, I Miss Ucyang
Ia,ustd nuril kmrn emang sms pas abi d makkah, nekah dgn sinten sayang?mah,jgadik geh,abi gk bs tdr,mikr jngn trus,abi.kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaagennnn!muaaaah
Nikah dgn gus dari lumajang, yg mencarikan gus is,jngn ndak pa2kan syang?adik sehat2 aja, tpumah yg masih sering lemes, doakan ge bi?emmmuahmet sare.
Abi bontn nopo2 cayang!abi sll sehat,mskpn tdkbs camelan krn mahal2 ya hrs mengikat perut.he3.dn zuhd bener,krn bajux hny 3clanx 2,mau beli jg mhl.he3…cup

Mah, abi br dtng dr ngaji ulum quran, sunnah, sirahdr shubuh smp dhuhur d luar kampus, dsn hrkamis n jumat lbr.eman mah,abi penuhihr2 dgn mncr ilmu.doakan shat.
Alhmdullh, yah jngn smpun mbtn ngajr np?yah…jgn trlall di paksa, klau ndak sht,sy nda kingin jngn sakit, jg diri dan keshatn jngn, sy br slsai ngajar,sy sayang jenengan, emmmmmmmuah
Syangq,cintaq,rinduku,mamaq.abi ngajar,belajr, enggeh,abi akan jg kesehatan krn umi n adik menunggu!syang,kl waktunya priksajgn lp, n saran2 dokter dilkkn.abi kangan adik n u

Cup…cup.cyang, abi br mimpin rapat MUKER (musyawarah kerja persatuan mahsiswaRiyad 07.byk mnfaatnya ikut organsasdulu, syang, jngan jg kshatn geh!adik n ayah btuh jengan
Aslm, yah af-one brsan sls rpt,gmn kbr jngnsysng?yah…murabby/ah byk yg keluar,sy januari sdh boyong, oh ge uang sdh smpai di madura, sy pingin tdur sm jngan yah?
M'f slt isya'.mah,abi pingin skl tdr dgn jngn, mmlk,mncium.kl jngn miscal adik langsung berdiri, plg sering mkn daging.thesisxcpt slsikn syang.muah!mah, kasihn mahad geh!



Jumat, 26Oktober 2007 (15 Syawal 1428)
@Mah,brsan abi mmpin doa di jamaah hajiindo-readl.mah, mau dijadikanmutawwif (pembimbing haji), jd ingt latihan d ibn sina.mah, dsn jm 12.45,abi pingin ngohok2
@gmn thesisx? Sering2 adik didngarin qiroah, n jahui ngumpi geh! Muah.mi,dah mesen baju hamil? Persiapankn sglxdgn trkordinir, gr lbh mudah.sayang,ohok2 yuk!????!
-kk blm sare syng syng? Skrang umah lg ngaji, sbr ya sayang? Nanti ohok2 di jama' tajhir ge brkali2, he…he…,sy jg kangan poooool, doakan hr ini mau revisi thesis, emmuah
@senngnya ohok2 berkli2 pasti lebh enak n nikmat krn abi dah tk tahan..ah..ah, janji lo tp ummi hrs minum obt gr ttp segergr wenak.abi br sllsi acara! Mulai gk tidur
-yah kangeeeeeeeeeen, bln juni lm geh ge?sy sndiri, kesepian di sini, lihat2 foto pengantin kita, biar jadi obat, tinggal mintk tnd tngan, ada wisuda tgl 11 yah,pingin dsyang jengan
@mah,mulai bbrp hri kmren nempel foto jngn d hp bgian dlm n abi bawa kemn2 n kl rindu dicium,mi, abi dh 1 buln lebih, tr smpi dengn cpt.sabar geh!abi jg kuuuuangeeeen
-yah….tiba2 ht sy gk tenang, pingin nangs, jerit dng diri sy,sy dirumah d mahad sm,yah tolong tenangkan sy?maafkan sy buat jngn mikir.
@syng!wuduk geh, dzikir, ngaji. Smkn bnyk ktdak tenagan n cobaan, mk Allah akn mmberikanknikmtn. Syng, sbr geh. Allah sll mmbrikan jln keluar. Allah Maaki. Knp?
@syng, SMAKIN BESAR COBAAN SMKN BSR PULAPAHALA N HIKMAH ALLAH YG AKN DI BRIKANASLKAN SABAR N TABAH. Syng, KBAHGIAAN DAN KETNAGAN ADA DLM DR KT MK CARILAH DNG BANYK DZIKIR.
-Ma'af…maaf…maaf… ge sayang, jngan gak usah mikir, sy gak pa2, kadang mmng timbul sprt itu, tp skrang sdh agk tnang,, brsan sdh dtngiskan, sy mhn sll doa jngn, emmuah
@ abi mafhum syng,btn nopo2 jngn nangis, tumpahkn pada Allah, minta ketnangn pdX, krn Ia Maha Rahmn-Rhim. Abi, gk bisa pa2 hny brdoa ndldm sujud abi sll tetra nama jengn. SBR

Pengawasan ke Marjinalisasi?

Halimi Zuhdy

Isu pengawasan kurikulum pesantren mencuat kembali setelah terbunuhnya Dr. Azahari, warga Malaysia dalam operasi pemberantasan terorisme oleh Datasemen 88 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang belakangan ini diketahui, pengikutnya banyak jebolan pesantren, seperti Amrozi, Abdul Aziz alias Imam Samudera, Ayib Hidayat dan M. Salik Firdaus.




Hal tersebut mengagetkan banyak kalangan, yang selama ini pesantren dikenal dengan basis penyebar Islam moderat dan toleran, tiba-tiba berubah menjadi basis teroris Selain itu, tokoh yang disebut-sebut domestik yang dianggap mempunyai jaringan terorisme yang sama dengan mereka adalah KH. Abu Bakar Ba'asyir yang dikenal sebagai pemimpin Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Surakarta. Ba'asyir menyisakan stigma negatif terhadap pesantren. Andai saja Ba'asyir bukan 'orang pesantren' mungkin tidak akan ada pihak-pihak yang mengaitkan tindak terorisme dengan pesantren dan kurikulumnya.



Setelah melihat fenomena tersebut, Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Abdullah Makhmud Hendropriyono dalam wawancaranya khususnya dengan LKBN ANTARA mengimbau agar pemerintah turun tangan dalam menentukan kurikulum pesantren, ia juga meminta pihak pemerintah menghentikan kegiatan organisasi-organisasi Islam yang disebutnya ‘radikal’.



Menurut Hendro, semua organisasi, yang menurutnya radikal, tak hanya Jamaah Islamiyah (JI) juga perlu dilarang. Ia juga meminta pemerintah untuk menertibkan kurikulum di semua pondok-pesantren. "Jadi pemerintah harus turun tangan dalam masalah penentuan kurikulum, tidak bisa tiap-tiap pesantren bikin kurikulum sendiri-sendiri. Tidak boleh. Nanti mau dibawa kemana hari depan bangsa kita ini kalau tidak ada yang bertanggung jawab," kata Hendro, sebagaimana pernyataannya dengan Antara Minggu, 20 November 2005.



Dalam sejarah di negeri ini, pesantren kerap mengalami marginalisasi, bahkan terjadi sebelum negeri ini merdeka. Respon pemerintah reaksioner sebagaimana kebijakan pemerintah Hindia Belanda (PHB) terdahulu. Pada 1882, PHB mendirikan Priesterreden (Peradilan Agama) yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan pesantren. Pada 1905, PHB mengeluarkan ordonansi yang berisi peraturan bahwa guru-guru agama yang mengajar harus mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Dua puluh tahun kemudian (1925), PHB membatasi siapa yang boleh memberikan pelajaran mengaji (membaca Alquran). Puncaknya, pada 1932, PHB mengeluarkan peraturan bahwa pemerintah dapat memberantas dan menutup madrasah/pesantren dan sekolah yang tidak ada izinnya atau yang memberikan pelajaran yang tak disukai pemerintah.



Di zaman merdeka, pemerintah hanya memberikan akses kepada keluaran sekolah-sekolah umum untuk jabatan-jabatan administrasi modern. Bahkan zaman Orde Baru, dikeluarkan SKB Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri yang melarang lulusan pesantren untuk masuk perguruan tinggi umum (PTN/PTS/IAIN) tanpa menggunakan ijazah sekolah-sekolah umum milik pemerintah atau swasta yang diakui oleh pemerintah. Meskipun sering terpinggirkan, pesantren mempunyai peran yang signifikan bagi perubahan sosial. Pengaruh pesantren dapat dilihat dari alumninya yang mendirikan pesantren di mana-mana atau dukungan alumni yang bergerak di sektor ekonomi, politik, dan lain-lain bagi kemajuan pesantren. Oleh karena itu, upaya pemerintah AS dan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kurikulum pesantren yang moderat, ibarat 'menggarami air laut'. Kurikulum klasik pesantren diambil dari kitab-kitab yang tidak ada sangkut-pautnya dengan modernitas/modernisme, terorisme, globalisasi ekonomi, dan diskursus modern lainnya.



Lagi pula, jika melihat perkembangan pesantren saat ini yang banyak mengikuti sekolah umum (pesantren plus), kecenderungan untuk indoktrinasi elemen ekstremitas dalam memahami ajaran Islam semakin kecil. Kurikulum pesantren telah berkembang lama dalam 'alam moderat' sebagai bentuk terjemahan doktrin rahmatan lil alamin.



Kurikulum pesantren memang pada umumnya berbeda karena tergantung kepada kiayi yang memimpin pondok pesantren tersebut. Jika kiai cenderung memahami Alquran dan Sunah dengan pendekatan tafsir yang 'ekstrem', corak kurikulum dan output santri cenderung berpotensi 'ekstrem'. Kitab-kitab tafsir dan hadis yang digunakan kalangan pesantren tidak selalu seragam. Karena pada dasarnya tidak ada kurikulum bersama (baca: nasional) di kalangan pesantren dengan kitab-kitab yang telah dibakukan.



Oleh karena itu, faktor pimpinan sangat menentukan hitam putihnya kurikulum yang diajarkan di sebuah pesantren. Untuk mengontrol masuknya ajaran ekstrim ke pondok-pondok pesantren, nampaknya salah satunya adalah diperlukannya kerja sama dari para kiayi dan pimpinan pondok pesantren untuk saling mengobservasi dan mengevaluasi kurikulum yang diajarkan, di samping juga pengawasan dan pembinaan oleh pemerintah melalui Departemen Agama.



Pengawasan terhadap kurikulum akan menimbulkan reaksi yang cukup besar oleh kalangan masyarakat, di mana pesantren yang selama ini banyak membantu negara baik dalam mempertahankan stabilitas keamanan, perlawanan melawan penjajah, dan sebagai basis pendidikan yang mandiri. Ada yang mengkhawatirkan tindakan pengawasan terhadap pesantren itu akan memunculkan kembali cara-cara yang digunakan pemerintahan masa Orde Baru yang kemudian malah menimbulkan trauma psikologis terhadap masyarakat.





Wakil Ketua MPR AM Fatwa menilai, jika cara-cara Orde Baru digunakan lagi maka Indonesia akan terjerumus lagi ke arah otoritarianisme. Pernyataan AM Fatwa bukan tidak beralasan karena banyak negara yang bersifat otoriter menunjukkan bahwa negara-negara itu menerapkan cara represif yang dilegitimasikan dengan "doktrin keamanan nasional" sehingga menjurus kepada negara birokratik otoriter maupun diktator. Jika pemerintah gegabah menentukan sasaran dengan hanya mengandalkan prasangka, apalagi mengaitkan dengan pesantren. "Mencari akar masalah terorisme di pesantren akan menimbulkan resiko dan 'biaya' tinggi karena akan membuat stigma bahwa Islam identik dengan teroris.



Dalam menghadapi dan menanggulangi terorisme, pemerintah hendaknya tidak panik, tetapi mengambil langkah yang mantap dan akurat. Pendayagunaan aparat dan kesatuan yang sudah memiliki kapasitas menangani teror seperti intelijen, Datasemen 81 TNI AD, Detasemen Jala Mangkara TNI AL, Detasemen Bravo TNI AU dan Datasemen 88 Polri akan lebih cepat dan memiliki daya dobrak dan akuntabilitas dengan dukungan unsur lain di masyarakat.



*Mahasiswa Pasca Sarjana PBA UIN Malang, Murabby Ma’had Aly Malang. Direktur Lembaga Kajian Pesantren dan Masyarakat. Alamat: Ma’had Sunan Ampel Al-Ali UIN Malang, Jl.: Gajayana 50 Dinoyo Malang.

NEGERI TIKUS




------------------
diawal cerita kudengar negeriku indah nan subur
biji bertebar dihembus angin menjadi pohon tanpa
tangan

anak-anak pada riang menikmati secangkir madu
serutu berhembus menebar angan bapak-bapak
asappun mengepul, berbau kesturi dari bilik dapur

hijau dan rindang kutemukan dari alamku
kesejukan muncul dari angan dan kenyataan
anak-anak pada kuceritakan keindahan
senyumpun tersungging dari bilik mulut mereka

harapan hidup seribu tahun tak menjadi kenyataan
kini negeriku tak tersenyum lagi
asappun yang dulu mengepul dari bilik-bilik
kini hanya mengepul dari bilik sang bapak pemilik
modal dan kekuasaan

biji yang dulu tanpa ditanam, kini tak lagi kutemukan
karena gigi runcing tikus terus merayap
melahap dan melahap

anak-anakpun tak mendengarkan ceritaku yang dulu
karena kini sudah kusimpan dipeti mati dengan kunci
rapat
dipenghujung cerita, aku hanya penatap
negeriku pilu penuh dengan tikus-tikus
yang katanya tikus dinegeri paling banyak

Surabaya, 2005


Halimi Zuhdi Ls
Sumenep, 19 September 2005
Tulisannya tersebar di media lokal dan nasional,
ketua sanggar al-Abqory. Antologi Puisinya
Penyair-penyair Sufi, 2003. Kata Tak Bermakna, 2004.
Tak ada "kata" cinta untuk Tuhan, 2005. Selaput Cinta
yang robek, 2005

DI MANA KUCARI KEBAHAGIAAN


DI MANA KUCARI KEBAHAGIAAN

Halimi Zuhdy LS*)
Suara angin mendesir menelusuri semak-semak dan
bertiup lembut menerpa rambut panjang seorang pemudi
yang lagi duduk termenung dengan suara gemuruh
dadanya.
Ia menatap rerumputan hijau dihadapannya, dengan
tatapan kosong. Sesekali ia memukul-mukulkan tangannya
yang lembut ke pahanya. Kadang ia tundukkan kepalanya
dengan tetesan air matanya, kadang menengadah
kelangit dengan menarik nafas panjang.
Sudah lama ia duduk-duduk, namun belum menemukan
noktah-noktah yang ia cari, yang ia temukan hanyalah
bayangan dirinya yang sesekali menghilang karena
matahari tertutup awan, ia hanya menemukan kesedihan
dalam gerak lembut hatinya, sekelilingnya yang penuh
dengan bunga-bunga mekar nan indah tidak membuatnya ia
tersenyum. Sesekali ia torehkan isi hatinya pada daun
jati yang berguguran disekelilingnya
Kukejar angan
Kukejar cita
Kukejar hasrat
Datanglah lelah dan payah
Hatiku rapuh
Bait-bait puisi yang ditulisnya, terkadang membuat ia
tenang sejenak, namun sesekali ia berteriak keras dan
melemparkan larik-larik puisinya diarus sungai yang
gemercik membuat musik tersendiri. Namun musik-musik
sungai itu tidak mampu menenangkan gejolak jiwanya
yang mulai lelah. Ia tuliskan kegundahan hatinya pada
arus air sungai itu…….
Aku ingin menangis
Namun air mataku kering
Aku ingin berteriak
Namun suaraku habis
Aku hanya menginginkan
Ketenangan dan kebahagiaan
namun dimanakah kau……..
kekosongan makin senyap, “anakku!” ada suara menyapa
dari balik rerimbunan pohon dibelakangnya, “sedang apa
kau di sini?”. Pemudi itu kaget, ditempat yang sepi
dan senyap ternyata ada orang lain, pak tua itu
bertanya lagi, “nak apa yang kamu lakukan ditempat
yang sepi dan senyap ini?.
Pemudi itu menarik nafas panjang“Pak tua..!, aku
capek..!, aku lelah..!, aku sesak..!, berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan aku terjang pagi dan
petang. Aku tempuh lautan, lembah, gunung, bahkan
duniapun sudah ada dalam genggamanku, demi untuk
mencari setitik kebahagian, namun, aku belum temukan
kebahagiaan itu dalam diriku, aku belum merasakan
kebahagiaan yang hinggap dalam hatiku, aku pusing pak
pak tua..! aku lelah..!. matanya berkaca-kaca,
seakan-akan ia ingin menuangkan kekesalan dan
kekecewaan hidupnya, pak tua..!, kapan aku mendapatkan
rasa itu?”.
Pak tua itu diam dan membelai-belai rambut pemudi yang
kusut terurai panjang itu, ia mendengarkan keluh kesah
sang pemudi dengan penuh perhatian, sesekali ia
menganggukan kepalanya, sesekali menatap pemudi itu
dengan keheranan. Dari rona wajahnya kelihatan lelah
dan tidak mempunyai gairah hidup. Ia pandang kembali
wajah pemudi itu, lalu berkata, “Nak jika kamu ingin
menemukan apa yang kaucari, dan ingin merasakan apa
yang kau inginkan, di sana ada taman penuh bunga dan
beraneka ragam kupu-kupu, tangkaplah kupu-kupu itu
buatku.”
Pemudi itu menatap pak tua. Tidak percaya. Pak tua itu
menganggukkan kepalanya, ”ya..tangkaplah kupu-kupu itu
untukku dengan tanganmu,” pak tua itu mengulang
kata-katanya.
Pemuda itu mulai menuju taman yang tunjuk pak tua
tadi, benar, ia menemukan taman yang indah yang
disekelilingi dengan sungai-sungai, ditaburi
bunga-bunga harum semerbak, ia lihat kupu-kupu
menari-menari seakan mengajaknya untuk berdansa. “oh
..disana ada kupu-kupu bergerombol,” ia bergumam.
Ia mulai memasang kuda-kuda, mengendap-endap. Menuju
gerombolan kupu-kupu yang lagi asik bercengkrama. Hap!
Luput. Segera ia mengejarnya, hap!, luput. Takut
kehilangan buruannya, ia kejar. Ia arahkan tangannya,
di mana ada kupu-kupu yang terbang.,
hup!,Hup!,hup!…luput. gagal!.
Ia ingin menemukan apa yang ia cari yang dijanjikan
pak tua tadi, ia mulai bergerak cepat, berlari tak
beraturan. Menerjang ke sana ke sini. Bunga-bunga yang
indah pun rontok, daun-daun yang menghiasi taman itu
muali berguguran, rerumputan mulai layu. Ia merobek
ilalang, menerjang perdu, mengejar kupu-kupu itu.
Gerakan semakit gesit dan liar.
Seluruh taman ia jelajahi, kupu-kupu kebingungan. Ia
tidak menyerah, sejam, dua jam, ia terus mengejar
kupu-kupu itu, namun belum satupun kupu-kupu
tertangkap. Ia mulai kelelahan, gerakannya mulai
lamban, keringatnya bercucuran. Namun tidak ada
tanda-tanda ia ingin berhenti untuk menangkap. Ia
terus memburu, terkadang ia jatuh sempoyongan.
Nafasnya mulai naik-turun dengan cepat. Taman yang
sebelumnya indah kini berubah tidak beraturan.
Tiba-tiba, “berhenti dulu anakku, istrihatlah!” pak
tua itu menghentikannya, dengan lahkah penuh wibawa
raut wajah penuh rona kebijaksanaan, ia menghampiri
pemudi tadi, dipundaknya ada dua kupu-kupu yang
hinggap.
“ Nak…., kau sudah lelah, kau sudah capek..,
berjam-jam kau berlarian, kau robek taman-taman yang
indah dengan gerakanmu, tapi kau belum dapat menangkap
kupu-kupu satupun untukku, begitukah caranya kau
mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Merusak
pesona taman? Kau injak-injak rerumputan hijau? Kau
tidak peduli apa yang ada disekelilingmu? hanya
dengan waktu sekejap taman ini sudah berantakan,
beginikah caramu mencari rasa kebahagiaan itu?,”. Pak
tua menatap pemudi itu dengan penuh kasih.
Pak tua, memegang pundak pemudi itu. Lalu berkata,
“Nak…mencari kebahagiaan itu seperti menangkap
kupu-kupu. Semakin kau terjang, ia semakin lari dan
menghindar. Semakin kau buru, maka semakin ia menjauh
dari dirimu.”
“Tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena
kebahagiaan itu itu bukan benda yang dapat kau genggam
atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah
kebahagiaan dalam hatimu, telusuri rasa itu dalam
kalbumu, ia tidak akan lari, bahkan tanpa kau inginkan
ia muncul dan menampakkan,”. Ia mengulang
kata-katanya, “Nak..carilah kebahagiaan dalam hatimu”,
sambil ia memegang dada kirinya, “kebahagiaan itu
disini, bukan di sana, dia selalu menyertaimu, selalu
berada dekat denganmu!, kenapa kau jauh-jauh
berpetualang hanya demi kebahagiaan yang tidak pasti
kau dapatkan, mengapa kau sibuk siang malam dengan ego
mu, yang tidak pasti kau dapatkan, Nak..! carilah
dihatimu, karena ruang hati cukup luas, apa yang kau
inginkan akan kau dapatkan dalam hatimu!,”.
Shobat, mencari kebahagiaan itu seperti mengejar
kupu-kupu, semakin kita bernafsu untuk menangkapnya,
semakin ia menjauh dari kita, semakin kita memburunya,
ia semakin gesit dan sulit kita tangkap. Namun kadang
sangat mudah kita menangkapnya, bahkan tanpa kita
tangkap ia akan hinggap, bagi kita yang tahu caranya.

Shobat, kita terjang apa yang ada dihadapat kita, kita
sikat apa yang menghalangi kita, kita sikut yang
semua penghambat-penghambat. Namun kupu-kupu itu
terkadang belum kita dapatkan. Kenapa….? Demikian juga
dengan kebahagiaan!.
Setiap kita mengejar kebahagian dengan nafsu dan
kenginan yang meluap-luap, namun kebahagian belum
kunjung tiba, semakin kita bernafsu semakin sulit ia
hinggap dalam hidup kita.
shobat, kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kita
indra, kebahagiaan itu bukan materi yang dapat kita
genggam, keindahan itu bukan barang yang dapat kita
simpat. Kebahagiaan itu bukan mobil yang mahal, bukan
rumah yang mewah, bukan istri atau suami yang cakep,
kebahagiaan itu bukan uang yang melimpah, kebahagiaan
itu bukan nasab yang agung, kebahagiaan itu bukan
wajah yang tampan, kebahagiaan itu bukan jabatan yang
tinggi. Kebahagiaan itu bukanlah barang yang dapat
digenggam,bahkan disimpan. Namun, kebahagiaan adalah
udara, kebahagiaan aroma harum dari udara itu.
Shobat, kebahagiaan itu ada dalam hati, ada dalam
hati, semakin kita bernafsu mengejarkan ia semakin
jauh.
Shobat, temukalah kebahagiaan dalam hati kita. Biarlah
ia merdansa dan menari-nari dalam hati kita,
biarkanlah ia terus bersemayam dan abadi dalam kalbu
kita. Maka temukanlah kebahagiaan dalam setiap langkah
apa yang kita lakukan. Dalam susah, dalam belajar,
dalam merenung, dalam sunyi, dalam kegembiraan, dalam
kesedihan. Temukanlah kebahagiaan itu, dia tidak akan
lari bahkan mendekat jika kita terus belajar mencari
kebahagiaan dengan hati lembut, dengan hati tulus dan
dengan hati tenang.
Shobat, buatlah ia hinggap selalu dalam diri kita,
karena ia ada dimana-mana, bahkan setiap langkah dan
kerdip kita ia selalu menyertai, namun terkadang kita
acuh dan cuek dengan itu, sehingga kita merasa tidak
pernah ada kebahagiaan yang hinggap dalam diri kita.
Temukanlah..! selalu kebahagiaan itu dalam hati kita,
jangan mengeluh karena tidak bahagia, namun
mengeluhlah kenapa hati tidak tulus mencari
kebahagiaan.

SASTRA MADURA & KEKERASAN



Halimi Zuhdy

Sastra Madura yang penuh dengan pesan, kesan, kritik
dan ajaran-ajaran sempat lenyap dari permukaan , di
masa lampau sastra lisan madura sangat diminati oleh
masyarakat dari kalangan grass root (rakyat jelata)
sampai kalangan elit (kraton), karena dengan sastra
tersebut rakyat madura dapat mengeskpresiankan diri,
menyampaikan pesan moral, gejolak hati, ajaran agama.
Orang Madura yang terkenal keras menghadapi hidup,
maju menentang arus, masih sempat untuk mendendangkan
sastra –sastra, dengan kondisi geokrafis yang panas,
ombak lautan yang garang, maka sastra-satranya penuh
dengan motifasi, pesan ajaran yang ketat.


Di antara sastra Madura yang sangat di gemari antara
lain, dongeng, lok-olok, syi’ir, tembang, puisi mainan
anak-anak. Dungeng madure adalah cerita atau kisah
yang di ambil dari cerita-cerita rakyat madura, yang
mengandung beberapa pesan, dan harapan. Dongeng ini
sering di dendangkan dalam pengajian,
perkumpulan-perkumpulan. Sehingga hal tersebut di
anggap primer dalam menumbuhkan kembangkan
tradisi-tradisi yang ada dipulau madura. Dan dongeng
tersebut merupakan cermin kehidupan pada masa lampau.
Sedangkan Syi’ir merupakan untaian kata-kata indah,
dengan susunan kalimat-kalimat yang terpadu. Biasanya
syi’ir ini di baca di pesantren-pesanten, majlis
ta’lim, dan walimatul urs. Tembeng tidak jauh berbeda
dengan syi’ir, biasanya tembang di baca ketika punya
hajat atau akan mengawinkan anaknya, yang di baca oleh
dua orang atau lebih sepanjang malam.


Sastra Madura yang akhir-akhir ini, disinyalir semakin
melemah karena publik kurang memperhatikan sebagai
mana diungkapkan oleh Prof Dr Suripan sadi Hotomo
“Sastra Madura (modern) telah mati, sebab sastra ini
tak lagi mempunyai majalah BM (Berbahasa Madura-Red).
Buku-buku BM pun tak laku jual. Dan, sastra Madura tak
lagi mempunyai kader-kader penulis muda, sebab yang
muda-muda umumnya menulis dalam bahasa Indonesia”
Meskipun demikian dewasa ini sedikit, bahkan dapat
dikatakan tidak ada, yang berminat menulis sastra
dalam bahasa Madura. Bahkan tokoh-tokoh sastrawan
Madura, seperti Abdul Hadi WM, Moh. Fudoli, dan
lain-lain lebih suka menulis dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan nama-nama penerjemah sastra Madura yang
terkenal seperti SP Sastramihardja,
R.Sosrodanoekoesoemo, R. Wongsosewojo kini telah tiada
dan belum ada penggantinya. Mungkin hal ini merupakan
sebuah proses sastra Madura sedang mengindonesiakan
diri. Namun, meskipun demikian sastra Madura tidaklah
lenyap dari peredaran tampa menyisakan bekas
sedikitpun
Meskipun ada pendapat modern yang menyatakan bahwa
sastra tidak harus menjadi cermin masyarakat, tidak
dapat di buat rujukan terhadap fenomena yang
berkembang dalam masyarkat tersebut, dan juga sastra
bukanlah merupakan gambaran dari kehidupan yang ada
pada masyarkat tersebut, namun berbeda dengan sastra
Madura yang justru menjadi cermin dari kesanggupan
menghadapi kehidupan; alam yang keras, panas yang
menyengat, lautan yang garang, dan berbatu cadas,
disinilah sastra Madura menjadi cermin kehidupan di
samping sikap terhadap Tuhan yang menciptakan alam
semesta.


Selama ini orang Madura yang terkenal dengan
kekerasaanya, baik watak, sikap, kemauan, berpendapat,
dan segala bentuk kekerasan ditujukan pada orang
Madura. Sehingga image tentang Madura dihadapan
publik buruk dan jauh dari sikap santun dan damai.
Sastra Madura dalam hal ini sangat memberikan kesan
dan peran , bahwa anggapan publik selama ini tentang
kekerasan yang sering diidentikkan dengan jahat,
marah, amoral, kasar, tidak bersahabat tidaklah benar.
Kekerasan berbeda dengan keras, keras memang merupakan
watak kebanyakan orang Madura, yang memang kondisi
cultural dan geografisnya panas, ombak lautan yang
garang, gunung-gunung yang terjal, bebatuan yang
kokoh, menjadikan watak orang medura keras. Keras
dalam hal ini, dalam kemauan, memegang prinsip,
aqidah, dan keras terhadap ajaran-ajaran agama. maka
sastra-satranya penuh dengan motifasi, pesan ajaran
yang ketat, menentang kema’siatan, keras terhadap
musuh-musuh yang mencoba menghancurkan aqidahnya.
Sastra Madura (syair) , yang kebanyakan lewat pesatren
dapat membuktikan bahwa isi dan kandunganya mengadung
ajaran yang ketat.


Sosok Zawawi dengan celurit emasnya, mampu mengubah
persepsi di hadapan publik bahwa celurit sebagai alat
pembunuh menjadi alat yang bermamfaat bagi kehidupan
orang Madura, yang memang menjadi ciri khas orang
Madura. Yang jelas Sastra Madura mampu meluluhkan hati
dan gejolak masyarakat Madura, dan menghilangkan kesan
terhadap anggapan-anggapan bahwa orang Madura kasar,
jahat dan amoral. Sastra yang selalu diindentikan
dengan halus, indah maka demikian juga sastra Madura
yang penuh dengan mutiara-mutiara kata, rangkain
kalimat yang indah dan penuh dengan nuansa regilius.
Potena mata tak bisa ngobe karep
Biruna omba’ abernai kasab
Pangeran mareksane ngolapah ateh
Gelinah betoh, tebeleh bumi tak kobesa
Ngobe ngagelinah Pangeran.


*) Alumni PP. Anuqoyah Sumenep.
Peneliti sastra, cerpenis Alumni Fakultas Humaniora Budaya,
Jurusan sastra Arab UIN Malang, dan kini Ketua
Linguistic and literature Malang, sekarang lagi kuliah dimlom aly di King sauud university, setelah lulus dari S2 di PBA UIN MAlang

RELEVANSI TEOLOGI ASY’ARIYAH


RELEVANSI TEOLOGI ASY’ARIYAH
TERHADAP KEHIDUPAN MODERN
(Telaah Kritis Atas Teologi Asy’ariyah)

Halimi Zuhdy

Sebuah kajian atau kritikan terhadap teologi yang
berkembang bukanlah usaha untuk menghilangkan subtansi
atau membongkar total terhadap pemikiran-pemikiran
yang sudah dibangun oleh para teologi yang berkembang
di zamannya, namun untuk melihat kembali apakan
pemikiran tersebut masih relevan di kembangkan pada
zaman sekarang yang penuh dengan berbagai macam
krakteristik dan dinamika pemikiran atau pemikiran
tersebut perlu dikonstruksi sehingga mampu berdaptasi
dengan kehidupan modern, disamping itu dapat
mengkomparasikan antara beberapa pemikiran para teolog
yang berbeda dalam metodelogi objektifitas dan
kemampuan dalam memahami kebenaran /hakekat.
Kajian terhadap teologi Asy’ariyah disini tidak
dimaksudkan untuk meninggalan aspek-aspek positif
dalam teologi Asy’ariyah dari praktek keagamaan umat
Islam seluruhnya atau sebagiannya, namun yang
diinginkan dalam wacana ini adalah mencoba mengkaji
kebenaran dan keabsahan konsepteologi ini sebagai
landasan
berfikir dan beramal umat Islam di masa kini dan mendatang.
Yang dituntut dalam pemikiran teologi adalah kekuatan
atau potensi konsep pemikiran tertsebut dalam
menawarkan solusi dan penyelesaian
permasalahan-permasalahan yang di hadapi umat dengan
berlandaskan pada fundamen-fundamen kekaidahan dan
komprehensip tampa harus disibukkan oleh
persoalan-persoalan parsial dalam teologi tersebut,
dan jika kita menengok kondisi aqidah umat dewasa ini
, dengan jelas kita akan temukan satu problem penting
yang timbul dari fenomena kemunduran umat Islm, yang
pada gilirannya menyebabkan stagnasi pada perkembangan
pemikiran Islam, dan secara berlahan-lahan akan
memisahkan dari kehidupan riil, yaitu terjadinya
pemisahan-pemisahan antara teologi Islam dan upaya
penerapan ajaran Islam dalam berbagai segi kehidupan.
Dalam term lain kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam
sejarah umat Islam pada masa kemunduran peradapan
Islam. Menciptakan jurang yang memisahkan antara aspek
teologis dan aspek amaliyah umat. Sehingga sukar
ditemukan bentuk-bentuk dan prilaku umat yang
termutifasi langsung dari sebuah keonsep teologi. Dan
terkadang terlihat seakan –akan kebenaran teologi itu
sendiri hanya merupakan persepsi-persepsi rasional
yang tidak ada sangkut pautnya terhadap kehidupan
manusia.
Masuk pada teologi Asy’ariyah, kita harus dapat
menempatkan aliran teologi ini pada proporsi yang
sebenarnya, tidak mengklaim teologi ini yang
menyebabkan kemunduran orang Islam atau
berlebih-lebihan menganggap teologi ini paling benar
karena berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadist sehingga
tidak perlu dikritisi, dalam tulisan ini penulis ingin
mencoba melihat kembali relevansi doktrin Asy’ariyah
terhadap prilaku umat dan juga telaah terhadap teologi
tersebut.

Telaah atas Tema Pokok Teologi Asy’ariyah dan
relevansinya Terhadap perilaku umat.s
Telaah ini tidak untuk merekontruksi
pandangan-pandangan Asyariyah dalam teologi, apalagi
merombak total paham-paham yang dianggap tidak sesuai
denngan zaman,. Namun yang diinginkan ialah melihat
kembali nilai-nilai ilmiah dan obyektifitas suatu
konsep teologis dan mengungkapkan sejauh mana
pengaruhnya terhadap perilaku manusia. Diharapkan dari
kajian ini tumbuhnya sikap positif dan rasional dalam
menerima atau menolak sebuah konsep teologi tertentu.

Sebelum membahas tema pokok asy’ariyah dan
relevansinya terhadap kehidupan modern penulis ingin
mengutip pandangan Nur Kholis Majid tentang Akidah (
teologi As’ariyah).
“Yang dimaksud akidah, itu apa sih? Istilah itu tidak
ada dalam al-Qur’an,. Akidah itu artinya ikatan,
sampul iman yang dirumuskan dan diturunkan dalam ilmu
kalam, Ushul al-Dinatau ilmu Tauhid. Dan itu merupakan
hasil presepsi sejarah, Taruhlah akidah yang sangat
domenan saat ini, akidah Asy’ari, Misalnya sifat dua
puluh (wujud, kidam, baqo’dan seterusnya-) itu adalah
hasil kreasi kaum Asy’ariyah sebagai respon terhadap
bahaya banjirnya Hellenisme. Tapi sebagai mana
al-Attas dalam menghadapi barat, Asy’ari juga
menyerang Hellinisme dengan menggunakan falsafat
Hellenisme .Dan untuk itu, Asy’ari berjasa. Akidah
Asy’ariyah itu otentik, meskipun perlu di pertanyakan
relevansinya untuk saat ini.22
Pandanganseorang tokoh tersebut dapat dilihat, Bahwa
tidak menutup kemungkinan ajaran-ajaran yang sudah
tersebar dan mendarah daging di masyarakat, serta
dijadikan idiologi paten yang tidak boleh di otak
atik, masih ada yang perlu dikritisi dan dirubah,
karena banyak pendapat yang juga perlu di pertanyakan
keontetikannya,karena tidak sesuai dengan Naqli
ataupun Aqli , hal ini bertujuan untuk mengkaji sejauh
mana relevansi doktrin asy’ariyah terhadap kehidupan
umat.

a.Wujud dan Sifat Tuhan
Para ulama ilmu Kalam, baik Asy’ariyah maupum
Mu’tazilah, dan para filosof, dalam pembahasan penting
ini menyepakati urgensi akal dalam menetapkan
keberadaan Tuhan serta menumbuhkan keyakinan
kepada-Nya. Berbeda dengan ahl al Dzahir, para
Mutakalimin menyerahkan segala kemampuan logika mereka
dalam menetapkan kebenaran tuhan sebagaimana yang
diinginkan dzahir teks agama. Dari sini, jelas nampak
adanya keterlibatan manusia -atau setidaknya aspek
kemanusiaan- dalam berbagai kajian ketuhanan (Teologi)

Asy’ariyah, dengan gaya ortodoksnya, mencoba
menempatkan dirinya sebagai penengah (moderasi)
diantara dua aliran; yaitu Salafiyah dan
Mu’tazilah.Namun, kajian teologis Asy’ariyah -dengan
didukung oleh silogisme Aristotelian atau logika
formal-deduktif ditambah dengan mengadopsi secara
distorsif teori-teori filsafat natural (tabhi’at)-
malah pada akhirnya tidak menampilkan kajian teologis
yang empiris-metodologis. Bahayanya lagi,
argumen-argumen Asy’ariyah dapat saja mengalami
eskalasi sehingga mencapai tingkat ‘ilhad’
(pengingkaran akan wujud Tuhan) dan tajsim
(antropomorfisme).
Dapat kita temukan dalam alur pemikiran Asy’ariyah
adanya kesan ‘keterpaksaan’ dalam menggunakan
teori-teori filsafat alam (natural philosophy)seperti
teori al huduts (kebaharuan alam), al Imkan
(probabilitas) dan Jauhar fard (subtansi tunggal).
Teori al huduts menetapkan premis-premis logis bahwa
alam itu hadis (baru;tidak qadim) karena alam itu
selalu berubah. Semua yang hadis pasti berasal dari
muhdis (pembaru;pelaku al hudus) dan muhdis tersebut
harus qadim, sebab kalau tidak , maka akan terjadi
daur atau tasalsul (kausalitas tanpa akhir). Sedang
dalam doktrin teologinya, daur dan tasalsul itu
mustahil. Selanjutnya, Asy’ariyah langsung menetapkan
bahwa yang qadim itu adalah Tuhan.
Sedangkan teori al imkan mengatakan, alam itu bersifat
mumkin, yaitu mungkin terjadi mungkin tidak. Segala
sesuatu yang mungkin membutuhkan ‘illat murajjih yang
menyebabkan adanya sesuatu itu dan ‘illat tersebut
harus berakhir pada zat yang wajib al wujub (wajib
ada). Sebab kalau tidak, akan terjadi tasalsul, dan
tasalsul itu mustahil. Maka langsung ditetapkan bahwa
wajib al wujub itu adalah Tuhan.
Lain lagi dengan teori Jauhar al fard Asy’ariyah
menetapkan bahwa segala sesuatu itu terdiri dari
bagian-bagian atau ajzaa’, dan bagian-bagian ini akan
sampai kepada bagian yang terkecil (substansi akhir)
yang tidak dapat terbagi bagi lagi, karena selanjutnya
dinamakan Jauhar al fard (substansi tunggal). Karena
semua jauhar tidak terlepas dari ‘aradl (sifat yang
hadits), maka konklusinya semua jauhar adalah hadits.
Anehnya, beranjak dari premis-premis fisikal di atas,
Asyariyah mengadakan lompatan kepada kesimpulan
metafisikal. Dalam artian, Asy’ariyah berusaha
menemukan dalil dari hal-hal yang natural untuk
membuktikan sesuatu yang natural. Metodologi ini jelas
bertentangan dengan metodi empirisme ilmiah.
Meskipun logika idealektik yang berusaha dibangun oleh
Asy’ariyah masih mengadung nilai- nilai empirik, tapi
argumen-argumennya tetap saja membingungkan. Bagaimana
mungkin Asy’ariyah membuktikan bahwa alam itu hadits,
sementara gerakan dan siklus yang merupakan sifat
tetap alam telah berlangsung tanpa permulaan. Pada
hakikatnya alam adalah qadim, dalam pengertian bahwa
Tuhan menciptakan alam tanpa permulaan dan tanpa bahan
dasar, dan jarak antara keberadaan Tuhan dan
keberadaan alam tidak mungkin diukur dengan waktu.
Dengan kata lain, tidak ada rentang waktu antara Tuhan
dengan alam walau sedetik pun. Dan posisi Tuhan tidak
lain adalah ‘illat atau sebab keberadaan alam. Tanpa
Tuhan alam tidak akan pernah ada.
Asy’ariyah dalam logikanya mengambil kaidah “kunci”
yaitu kemustahilan daur dan tasalsul. Apa alasan
Asy’ariyah menetapkan kaidah seperti itu? Pada
hakikatnya, daur dan tasalsul itu hal yang wajar dan
merupakan tabiat alam. Tuhan telah menciptakan siklus
dan hubungan kausalitas (sebab akibat) sehingga
manusia sanggup mengolah dan memproses daur ulang alam
ini dengan ilmu pengetahuannya. Teori kemustahilan ini
hanya berakibat terhambatnya ilmu pengetahuan dan
menjadikan manusia pasif dalam hidupnya.
Hubungan hadits-muhdits oleh Asy’ariyah diidentikan
dangan hubungan mashnu’ dan shani’nya (pembuat dan
yang dibuat). Katanya alam ini adalah buatan
Tuhan,sebagaimana kursi adalah buatan tukang.
Konsekuensi dari keyakinan tersebut membawa akal
manusia sehingga mengibaratkan Tuhan sebagai person
(al Syakhsy) dan pada gilirannya menimbulkan
penafsiran materil terhadap hal-hal ghaib. Seiring
dengan itu pula, penafsiran fenomena alam dengan
kaidah hadits-muhdits sama halnya merampas esensi alam
tersendiri. Dengan memahami hadits sebagai “sesuatu
yang pada awalnya tidak ada kemudian diadakan”
menjadikan ketidakadaan sebagai standar keberadaan.
Ini menyebabkan alam kehilangan esensinya dan
memaksakan ketergantungannya kepada “sesuatu yang
lain” di luar dirinya. Akhirnya, realita dan subtansi
alam ini akan hilang dan yang tinggal bertahan dalam
wujud nyata adalah alam metafisik yang pada hakikatnya
tidak nyata. Secara sosio-psikologis, pengaruhnya pun
berlanjut pada manusia, dimana menusia adalah unsur
dan bagian utama di alam ini. Dengan hilangnya esensi
alam, maka manusia pun kehilangan esensinya dan
manjadi wujud hampa tanpa arti.
Secara psikologis, argumen tentang huduts-nya alam
cukup membahayakan esistensi manusia tatkala kita
menerima hipotesa imajinatif tersebut, yaitu bahwa
alam itu diadakan dari tidak ada oleh sang muhdits,
hal itu mengisyaratkan bahwa manusia pada dasarnya
lemah dan tidak mampu melakukan perubahan dan
pembaruan dalam kehidupannya di alam ini. Sebab secara
logis, segala bentuk perubahan, besar maupun kecil,
semuanya disandarkan pada kekuatan dan kemampuan sang
muhdits, yaitu zat selain manusia. Memang betul,
manusia tidak menciptakan dirinya juga tidak mampu
menciptakan alam walau seekor nyamuk pun. Tapi, apakah
itu dimaksudkan agar manusia melemahkan dirinya dan
menggantungkan dirinya pada sesuatu kakuatan lain di
luar dirinya dan di luar alam ini. Sebenarnya, argumen
argumen distorsif tersebut berangkat dari landasan
keimanan subyektif semata tidak dari tinjauan obyektif
ilmiah .
Sesuatu argumen lagi yang tidak kalah membingungkan,
yaitu deskripsi Asy’ariyah tentang pembagian sesuatu
pada bagian-bagian tertentu dan berakhir pada jauhar
fard. Perlu dipertanyakan “bagaimana Asy’ariyah
menetapkan dan membuktikan adanya sesuatu yang
disebutnya jauhar fard? Apakah jauhar fard tersebut
pada kenyataannya memang ada, atau hanya hipotesa
imajinatif (al wahm) semata yang ditujukan untuk
mengunggulkan eksistensi sang muhdits?
Pada hakikatnya ilmu pengetahuan membuktikan bahwa
alam itu tidak dapat dibagi-bagi kepada jauhar
sebagaimana anggapan Asy’ariyah. Alam itu tidak dapat
dibagi dan diurai dalam bentuk unsur-unsur dan
penguraian ini dapat berlangsung terus menerus tanpa
berhenti. Kondisi ini sangat mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan ilmiah.
Jelasnya argumen Asy’ariyah tentang adanya jauhar fard
tidak lebih dari hipotesa imajinatif akal yang tidak
faktual.Perlu diketahui, bahwa makna wujud itu sendiri
ada tiga; pertama, wujud sesuatu itu dapat dipahami
bila sesuatu itu dapat diketahui. Jadi, standar wujud
sesuatu adalah adanya kemungkian pengetahuan
terhadapnya.
Teologi yang dipelopori oleh asy’ari dan di kembangkan
oleh al-Ghazali itu telah mempengaruhi banyak agama di
dunia, khususnya yang bersentuhan langsung dengan
Islam,yaitu yahudi dan Kresten, sebegitu rupa.
Sehingga banyak agama Yahudi seperti yang ada pada
sekarang ini adalah adalah bahwa agama yahudi yang
dalam bidang teologi telah mengalami “pengislaman”,.
Di zaman Modern yang pengetahuan semakin melimpah ruah
ini, ternyata teologi Asy’ari masih relefan dalam buku
Nur Khalis Madjid, Willian Craig, seorang tokoh ahli
Filsafat Modern dari Berkeley, California, Ilmu
pengetahuan mutahir, khususnya teori-teori tentang
asal kejadian alam raya seperti teori ledakan besar
dalam Astronomi Modern sangat menujang argumen-argumen
Ilmu kalam yang di kembangkan oleh asy’ariyah.23

b. Keadilan Manusia dan Perilaku Manusia
Diantara tema-tema sentral teologi Asy’ariyah, topik
keadilan Tuhan (al ‘Adl)- dalam hal ini adalah standar
nilai kebaikan dan keburukan- menempati deretan yang
paling penting. Topik ini, disamping merupakan
pembahasan yang cukup luas dan sangat berkaitan dengan
segi-segi fundamental dalam bangunan ideologi Islam,
juga sangat mempengaruhi corak perilaku umat
penganutnya. Pada awal kemunculannya, konsep ini hanya
merupakan respons terhadap teologi Mu’tazilah yang
ekstrem-rasionalistik. Dan pada perkembangan
selanjutnya, konsep keadilan Asy’ariyah ini tidak
dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh Jabariyah
(Fatalisme).
Asy’ariyah mencoba menampilkan pemikirannya tentang
keadilan dengan beranjak dari konsep kemutlakan iradah
(keinginan) Tuhan. Mereka beranggapan bahwa Tuhan
telah menciptakan kebaikan (al khair) dan keburukan
(al syarr) serta sekaligus ‘menghendaki’ keberadaan
keduanya sebagai dualisme nilai yang diperpegangi
manusia. Kemudian, dari sisi lain mereka menegaskan
bahwa kebaikan dan keburukan itu merupakan sesuatu
yang relatif- dalam artian, tidak ada sesuatu yang
pada hakikatnya baik dan buruk- dan selanjutnya
mengembalikan kedua nilai tersebut kepada kemutlakan
syara’ sebagai standar utama. Segala yang diakui dan
dilegitimasi oleh syara’ sebagai kebaikan, maka hal
itu pastilah baik. Dan demikian pula sebaliknya, bahwa
keburukan hanyalah yang diakui oleh syara’ sebagai
keburukan. Namun kalau demikian halnya, bagaimana
mungkin Asy’ariyah mengakui adanya nilai baik dan
buruk dari satu sisi dan mengingkari keberadaannya
dari sisi lain?
Sesungguhnya, argumentasi Asy’ariyah yang demikian itu
hanya ditujukan untuk menolak pendapat Mu’tazilah (ahl
al ‘adl) yang menempatkan akal sebagai satu-satunya
standar nilai baik dan buruk. Dengan sangat responsif,
mereka menegaskan bahwa syara lah satu-satunya sumber
nilai yang berwenang menentukan segalanya, dan dengan
sendirinya menafikan fungsi akal dalam menilai suatu
perbuatan. Dengan kata lain, sebelum syara’
diturunkan, akal manusia tidak mampu mengetahui bahwa
kejujuran adalah baik dan bohong itu adalah buruk.
Bahwa seandainya Tuhan memerintahkan manusia untuk
berbohong atau setidaknya melegitimasi kebohongan
tersebut, maka tentunya hukum pun akan berubah,
sesuatu yang awalnya buruk berubah nilai menjadi baik.
Atau seandainya Tuhan melarang manusia untuk berlaku
jujur maka kejujuran akan berubah menjadi perbuatan
tercela.
Untuk membuktian kebenaran pendapatnya, Asy’ariyah
beralasan bahwa akal manusia sangat relatif dalam
menilai sesuatu dan sangat dipengaruhi oleh unsur
subyektivitas serta kepentingan pribadi. Maka tanpa
keterlibatan otoritas syara’, nilai kebaikan dan
keburukan akan sangat relatif. Secara global
Asy’ariyah mengakui relativitas akal manusia pada
perbedaan- perbedaan yang ada dalam berbagai adat dan
aturan konvensional antar komunitas tertentu. Di
samping itu, kenisbian nilai moral merupakan dasar
utama adanya perbedaan yang menyolok dalam berbagai
ajaran agama.
Sekilas nampak kebenaran argumentasi diatas. Tapi
sebaliknya argumen tersebut cukup keliru, sebab
pendapat yang mengatakan tentang kenisbian nilai moral
tidak mutlak benar. Para ahli telah mengakui adanya
prinsip-prinsip moral dasar yang selamanya sejalan
dengan ketetapan-ketetapan syariat dan hukum
konvensional. Prinsip-prinsip dasar ini tidak
mengalami perubahan sepanjang kehidupan manusia. Dan
manusia hanya berbeda dan berselisih sekitar hal-hal
yang parsial dan tidak prinsipil. Nilai dasar akan
berubah jika dipengaruhi atau dituntut oleh kondisi
tertentu, yang pada hakikatnya bersifat temporal.
Kewenangan syara’ dan pengosongan nilai yang dilakukan
Asy’ariyah pada setiap perbuatan manusia dapat
menyebabkan kekacauan dan pertikaian antar individu
yang memperjuangkan kepentingan tertentu. Pihak- pihak
penguasa tentu saja dapat mempolitisir dan
melegitimasi ketetapan syara’ untuk
kepentingan-kepentingan pribadinya atau kepentingan
golongan tertentu. Dan di sisi lain, pihak yang lebih
lemah terpaksa harus mengakui ‘kebenaran’ yang
diperbuat oleh pihak penguasa.
Sebaga imana yang telah disebutkan diatas, teologi
Asy;ariyah adalah teologi moderasi atau penengah antar
dua ekstermitas. Dalam konteks ini, Asy’ariyah
menampilkan teori Kasb sebagai ‘pelarian’ dari
kekuatiran mereka dari otoritas akal manusia dari satu
sisi dan sifat fatalisme dari sisi lain.

Penutup
Dalam antitesa sementara penulis, ternyata Teologi
Asy’ariyah belum manpu menawarkan ideology alternatif
dalam upaya mengubah umat dan menggerakkan roda
peradaban Islam ke ambang kecerahan, sehingga mapu
mensejajarkan dirinya dengan perdapan-peradaban yang
lebih maju. Apakah perubahan-perubahan positif dan
fundamental akan terjadi dan langsung sebagaimana
mestinya sementara kita masih “mengkultuskan” teologi
Asy’ariyah sebagai satu-satunya teologi yang paling
abash? Bagaimana mungkin mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi modern di saat kita
menyakini tidak adanya korelasi yang jelas antara
teori dan metode penerapan ilmu itu sendiri? Kita
sering beranggapan bahwa bagaimana usaha manusia dalam
berfikir dan menganalisa fenomena-fenomena alam,
manusia harus mananti dan menunggu “ilmu” yang datang
dari “sumber lain”, berupa Ilham, wangsit dan
sebagainya, Sangat tidak logis bila kita membatasi
kapabelitas akanmanusia dan meletakkanya di bawah
kekuasaan naql (teks-teks suci) dalam konteks
masyarakat yang masih mengalami krisi inteltual dan
rasionalitas.
Demikian ulasan yang sederhana ini, yang ada intinya
mengajak seluruh pembaca untuk tetep tanggap dan
kritis terhadap seluruh bentuk ijtihad dan ideology
yang di wariskan oleh sejarah pemikiran Islam, pada
khususnya maalah yang berkaitan dengan akidah
(teologi).

*) Mahasiswa King Saud University Riyadh, Dosen PKPBA UIN Malang,dan Direktur Lembaga Kajian Pesantren dan
Masyarakat (LKPM). Alumni PP An-Nuqoyah Sumenep
Madura.